Sisi Perang Dagang Masih Jadi Beban Berat Bagi Langkah Positif Emas

0
152
Harga Emas

JAVAFX – Sisi perang dagang masih jadi beban berat bagi langkah positif emas pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi jual kembali memang masih bisa terlihat, dengan mulai munculnya pengaruh dari potensi rencana naiknya suku bunga the Fed dan tensi perang dagang yang tetap memanas.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,10 atau 0,17% di level $1218,60 per troy ounce.

Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan akhir pekan lalu, harga emas sempat mengalami membaik seiring greenback yang terbatas penguatannya juga. Kurang bagusnya data pekerja dan data aktivitas jasa AS membuat harga emas sempat membaik di akhir pekan lalu. Namun memasuki perdagangan awal pekan kemarin, sisi jual emas kembali muncul karena beberapa faktor, salah satunya faktor perang dagang serta sanksi Iran.

Namun kemarin harga emas sempat membaik setelah sanksi Iran tengah mengemuka dengan aksi beli emas sebagai pengganti dolar AS yang dilarang AS untuk memperdagangkan mata uangnya, telah membuat emas menjauhi level terendah tahun ini. Namun sayang penguatan harga emas juga tidak berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas.

Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih karena perubahan pandangan ekonomi dari bank sentral AS menjadi beberapa penyebab harga emas kedepannya bisa tertahan kenaikannya. The Fed menekankan bahwa kondisi tenaga kerja dan aktivitas ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya. Isyarat kuat inilah yang akan selalu menahan jalan kenaikan emas lagi.

Diperkirakan harga emas bisa ke level $1200 per troy ounce pada September nanti dengan perkiraan juga bisa ke $1300 pada tahun selanjutnya jika masalah kenaikan suku bunga the Fed sedikit hilang.

Harga emas sempat menciptakan level terendah tahun ini lagi namun berubah ke sisi yang positif pekan lalu, ketika ada dukungan dari pasar yang seringkali melepas kepemilikan dolar nya jika potensi perang dagang yang sempat mereda waktu itu. Namun sayangnya pasca pertemuan Trump dengan Juncker, situasi perang tarif dengan China malah lebih panas seiring rencana kenaikan tarifnya.

Setelah Trump akan menaikkan tarifnya kepada China, pihak China pun sepertinya juga menyiapkan tindakan balasan dengan tarif baru $60 milyar, sehingga situasi ini makin panas. Kondisi ini tentu tidak positif bagi emas hari ini, ini karena Departemen Perdagangan AS menyiapkan tarif baru dengan nilai $16 milyar yang akan dikenakan kepada produk China pada akhir bulan ini.

Sebetulnya sisi perang dagang yang mendatangkan inflasi, seringkali membuat dampak kurang bagus ke emas karena ketika inflasi meninggi, investor melihat kenaikan suku bunga the Fed makin mudah naik sehingga ini jalan buruk bagi emas. Apalagi sanksi ekonomi ke Iran akan segera berlaku, di mana beberapa pengamat memperkirakan jika sanksi jatuh maka harga minyak bisa naik ke level $90 per barel lagi, yang artinya inflasi makin tinggi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi