Tarif Impor Trump Tekan Harga Emas

0
138

JAVAFX – Tarif impor Trump tekan harga emas pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana sisi jual emas memang masih muncul dengan rasa tidak terlalu besar dimana pasar menantikan penentuan suku bunga the Fed dini hari nanti.

Sisi jual emas untuk sementara masih muncul lagi di siang ini, meski sempat beberapa pekan lalu Presiden Trump yang mengeluh ke publik seberapa besar kesalnya presiden AS tersebut melihat suku bunga the Fed terus naik sehingga membuat dolar AS terus menguat dan bisa membuat defisit perdagangannya melebar dan negara lain yang menikmatinya. Trump juga kesal karena China dan Uni Eropa telah memanipulasi pelemahan mata uangnya serta menahan kenaikan suku bunganya sehingga dolar AS terus menguat selama ini.

Rupanya sinyal Trump tersebut cukup besar dan berpengaruh kuat ke harga emas, terbukti harga emas pernah memunculkan sisi belinya lagi dari harga yang tertekan semenjak testimoni Powell beberapa waktu sebelumnya. Faktor optimis Powell memang sempat investor yakin terhadap kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut, di mana perekonomian AS makin solid meskipun masalah perang tarif akan menghadangnya, telah sempat membuat harga emas berada di level rendah sejak akhir 2016 lalu.

Kali ini kekesalan Trump rupanya dituangkan dalam bentuk tarif baru bagi China, yang awalnya 10% telah naik menjadi 25% bagi impor produk China dengan nilai sekitar $200 milyar per tahunnya sehingga peluang perang dagang yang mereda telah menjadi sirna sehingga aksi borong safe haven dolar pun muncul mengakibatkan emas tergelincir lagi harganya di awal bulan perdagangannya.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,90 atau 0,32% di level $1229,30 per troy ounce. Dan harga perak juga bergerak negatif pada siang ini, sebagai bentuk aksi short-sell lanjutan alias mengambil aksi jual lanjutan pasca penguatannya di perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, seperti kita ketahui bahwa beberapa waktu lalu harga emas seringkali diakhiri dengan kondisi yang melemah, sebagai dampak dari memanasnya perang dagang dan akan naiknya suku bunga AS. Pemerintah AS telah memberikan tarif tambahan bagi bea masuk barang asal China, yang merupakan ancaman lanjutan dari Presiden Trump terhadap China yang belum memperbaiki sistem perdagangannya dengan AS sehingga membuat AS merasa dirugikan olehnya.

Masalah perang dagang juga telah membuat inflasi di dunia meningkat. Situasi perang dagang yang memanas, memang sering kali menguntungkan sisi jual emas di mana dengan kenaikan tarif maka harga barang akan naik pula, dan itu artinya inflasi AS akan naik. Sejalan dengan keinginan the Fed yang senang menaikkan suku bunganya, maka naiknya inflasi justru akan sangat mendukung fokus kerja the Fed tersebut, yaitu naiknya suku bunga. Mendengar suku bunga naik maka harga emas akan terkoreksi atau terkontraksi. Apalagi nanti malam the Fed akan menentukan kebijakan moneternya yang terbaru.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi