JAVAFX – Perbaikan harga emas belum tampak dan terus berusaha mendekati $1200 per troy ounce di perdagangan sore ini sebagai bagian lanjutan episode negatif sebelumnya yang mengalami tekanan pasca data tenaga kerja AS yang masih ketat.
Tekanan ini nampaknya akan terus berlanjut hingga perdagangan minggu ini dengan menantikan pernyataan Janet Yellen di hadapan kongres dan senat AS dalam 2 hari laporan kondisi terkini situasi moneter AS dan jelang data penjualan eceran AS serta laporan Fed’s Beige Book.
Hasil payroll AS minggu lalu seakan menyadarkan kita bahwa ucapan Yellen pertengahan bulan lalu memang masih nyata terjadi di AS, dimana situasi tenaga lerja AS masih di area tenaga kerja penuh atau full-employment, dimana situasi seperti ini akan membangkitkan segala sektor pertumbuhan ekonomi di AS, sehingga laju inflasi nantinya juga akan meningkat.
Situasi ini mengharuskan bank sentral the Fed harus mewaspadai situasi moneter yang akan memanas, sehingga bank sentral harus mendinginkannya dengan cara menaikkan suku bunganya, sehingga ini merupakan berita buruk bagi harga emas yang tidak bersahabat ketika suku bunga naik.
Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $3,90 atau 0,32% di level $1209,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $0,17 atau 1,08% di level $15,46 per troy ounce.
Beberapa pekan ini, emas sangat susah untuk membaik harganya, dimana seperti kita ketahui bahwa stimulus ekonomi yang berkurang berarti bahwa suku bunga bank sentral global juga akan mengalami kenaikan atau mengakhiri episode suku bunga ultra rendah dan artinya harga emas tidak akan menarik untuk jangka panjang.
Sepanjang perdagangan hari ini, kali ini emas berusaha mendekatkan diri ke level terendahnya di bulan Maret lalu di sekitaran $1200an per troy ounce sekali lagi, dimana konsentrasi pergerakan emas yang sulit untuk bangkit beberapa waktu lalu dikarenakan the Fed sejak pertengahan bulan lalu telah memutuskan untuk menaikkan suku bunganya yang kedua di tahun ini dan mungkin 3 kali lagi ditahun depan.
Pergeseran suku bunga the Fed yang akan naik sekali lagi di tahun ini membuat investor semakin yakin dengan alasan the Fed tersebut, karena terdapat beberapa perbaikan di perekonomian AS itu sendiri. Sebetulnya langkah the Fed akan diikuti oleh bank sentral utama dunia lainnya seperti Bank of Canada dan European Central Bank, yang dalam kesempatan beberapa waktu lalu telah mengisyaratkan bahwa mereka segera mengakhiri suku bunga rendahnya setelah laju pertumbuhan ekonomi dan inflasinya membaik.
Hari ini investor emas akan menantikan data JOLTS AS yang akan menggambarkan perkembangan pembukaan lapangan kerja yang baru di AS dengan perkiraan masih akan tinggi, sehingga ini membuat emas hingga sore ini masih cenderung negatif menatap masa depan ekonomi AS yang makin solid.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: Business Standard