Ucapan Trump Bikin Dolar AS Melemah

0
152
Yen Tegar Beri Koreksi Pada Greenback

JAVAFX – Ucapan Trump bikin dolar AS melemah pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai upaya investor menangkap sinyal kuat bahwa mata uang AS haruslah mulai melemah.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanan dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1642, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3013, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7352 dan USDJPY ditutup melemah di level 112,43.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1650, GBPUSD bergerak di level 1,3019, AUDUSD di level 0,7450 dan yen di level 112,32.

Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi penguatannya kepada dolar AS di mana ini merupakan bentuk perhatian investor bahwa faktor menantikan kepastian bagaimana langkah selanjutnya dari bank sentral AS dalam menyikapi perkembangan suku bunganya dan situasi perang dagang. Sisi perang dagang antara AS dengan beberapa negara maju terutama dengan China, masih akan sewaktu-waktu mengancam lagi dan membuat indeks dolar menguat lagi.

China dan AS sama-sama sedang menghadapi kebijakan tarif yang bisa mengurangi defisit perdagangan AS, dan sampai sekarang masih belum ada jalan keluarnya. Kondisi ini tentu memberi efek yang kurang bagus buat mata uang non-dolar AS karena investor mencari unsur atau aset pengamannya, sehingga indeks dolar sempat menguat dan mendekati level tertinggi 11 bulannya. Namun keinginan Presiden Trump untuk tidak melihat kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut, telah ditangkap pasar bahwa sebaiknya memang greenback tidak menguat lagi.

Untuk siang ini, memang usaha pergerakan lanjutan bagi pelemahan dolar AS mulai terlihat sejak ucapan atau keluh kesah Presiden Trump terlontar ke publik. Trump resah melihat kenaikan suku bunga the Fed bisa membuat dolar AS menguat sehingga defisit perdagangan AS makin lebar. Trump tidak senang melihat negara lain memanfaatkan penguatan dolar tersebut.

Beruntung Gedung Putih langsung memberikan klarifikasi bahwa kewenangan bank sentral tidak akan diserobot oleh kewenangan politik pemerintah, sehingga berangsur-angsur berjalan normal lagi. Namun sinyal untuk melemahkan dolar AS sudah terlanjur diserap pasar, sehingga diperkirakan hingga akhir pekan ini, sentimen ini akan berlangsung.

Padahal sebelumnya Jerome Powell sangat optimis bahwa suku bunga the Fed di September dan Desember nanti masih bisa naik lagi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi