JAVAFX – Harga emas gagal menguat pada perdagangan Jumat kemarin dengan rasa mendekatkan diri ke harga terendah tahunannya setelah the Fed menyatakan akan tetap menaikkan suku bunganya.
Laporan tengah tahun dari bank sentral AS, Federal Reserve di hadapan parlemen di akhir pekan lalu seakan membangkitkan rasa jual lagi pada emas dan mendekatkan diri ke harga terendah 7 bulannya dan sekaligus ditutup di pekan kedua pada area yang negatif. The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonominya masih akan terus mendukung kebijakan suku bunganya yang masih bisa naik di tahun ini. Tentunya mendengar kata kenaikan suku bunga, maka harga emas memang menjadi tidak menarik lagi dikoleksi.
Padahal kondisi surplus perdagangan China naik cukup besar menandakan daya beli China masih akan besar. Namun data kemarin masih belum terdampak dari kebijakan tarif baru, sehingga pasar menyangsikan kondisi surplus perdagangan China selanjutnya apakah masih bisa membaik lagi.
Seperti kita ketahui bahwa di pekan lalu juga, pemerintah AS mengeluarkan daftar terhadap ribuan barang asal China yang akan terkena penambahan tarif 10% bea masuk dengan nilai kurang lebih mencapai $200 milyar. Tekanan Trump ini sebagai upaya keinginannya agar China terus memperbaiki diri dalam melakukan sistem perdagangannya dengan AS dan tidak pernah digubris Beijing sehingga pengenaan tarif keluar lagi.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,80 atau 0,39% di level $1241,80 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,2%.
Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,14 atau 0,89% di level $15,84 per troy ounce.
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa harga emas selalu mengalami koreksi sejak perang dagang memanas. Kondisi ini menimbulkan efek bahwa harga barang di AS akan naik karena dikenakannya tarif barang impor sehingga mendorong harga itu sendiri atau inflasi.
Namun harga emas pelemahannya sebetulnya juga terbatas karena data sentimen Michigan kurang begitu bagus, sehingga indeks dolar sendiri dalam situasi negatif dan membuat emas tidak terlalu terkoreksi lebih dalam.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,38%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,14% di level 94,710. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data PDB China, data penjualan eceran AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi