JAVAFX – Harga emas masih tertekan di perdagangan sore ini menjelang rilisnya data tenaga kerja AS yang diperkirakan akan membaik di periode bulan lalu.
Tekanan ini sepertinya akan berlanjut hingga minggu depan setelah sebuah survei yang diselenggarakan Thomson Reuters kepada beberapa pengusaha besar di AS menyatakan bahwa nonfarm payroll atau jumlah penerima upah diluar sektor pertanian AS akan menjadi 179 ribu orang tambahan.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai tambahan jumlah penerima sebesar 138 ribu orang. Bila ini memang terjadi maka menandakan kondisi tenaga kerja AS memang masih ketat, seperti yang diungkapkan Janet Yellen sesaat setelah rapat suku bunga the Fed pertengahan bulan lalu.
Sebelumnya harga emas mengalami perbaikan harga setelah data ADP payroll yang semalam tidak sesuai keinginan pasar. Pun demikian data klaim pengangguran mingguan AS yang juga mengalami kenaikan, namun masih dibawah angka pengajuan klaim 250 ribu orang, sehingga investor emas khawatir kondisi ekonomi AS akan buruk.
Namun penguatan emas semalam juga tidak terlalu besar karena data aktivitas jasa ISM dan defisit neraca perdagangan AS dilaporkan membaik, sehingga sisi beli emas terkesan terbatas, apalgi tadi pagi Bank of Japan melakukan intervensi di pasar uang sehingga emas untuk sementara tidak terlalu menarik ketimbang pasar uang.
Beberapa pekan ini, emas sangat susah untuk membaik harganya, dimana seperti kita ketahui bahwa stimulus ekonomi yang berkurang berarti bahwa suku bunga bank sentral global juga akan mengalami kenaikan atau mengakhiri episode suku bunga ultra rendah dan artinya harga emas tidak akan menarik untuk jangka panjang.
Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $2,50 atau 0,20% di level $1220,80 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $0,01 atau 0,04% di level $16,09 per troy ounce.
Sepanjang perdagangan hari ini, kali ini emas berusaha mendekatkan diri ke level terendahnya 2 bulan lalu di sekitaran $1220an per troy ounce, dimana konsentrasi pergerakan emas yang sulit untuk bangkit beberapa waktu lalu dikarenakan the Fed sejak pertengahan bulan lalu telah memutuskan untuk menaikkan suku bunganya yang kedua di tahun ini dan mungkin 3 kali lagi ditahun depan.
Pergeseran suku bunga the Fed yang akan naik sekali lagi di tahun ini membuat investor semakin yakin dengan alasan the Fed tersebut, karena terdapat beberapa perbaikan di perekonomian AS itu sendiri. Sebetulnya meeting the Fed kala itu, muncul masalah target inflasi yang masih cukup jauh dari harapan dan keinginan untuk menurunkan defisit neracanya.
Tentu harapan ketatnya tenaga kerja nanti malam sangat diidamkan oleh the Fed untuk mendukung kenaikan suku bunganya dan segera mempertimbangkan untuk segera pula mengurangi defisit neraca $4,5 trilyunnya.
Sumber berita: reuters, investing, kitco, bloomberg.
Sumber gambar: Bloomberg