JAVAFX – Penguatan dolar AS sedikit menghilang pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai bentuk aksi ambil untung investor pasca penguatannya semalam.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1672, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3203, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7366 dan USDJPY ditutup menguat di level 111,98.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1679, GBPUSD bergerak di level 1,3204, AUDUSD di level 0,7378 dan yen di level 112,23
Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi penguatannya kepada dolar AS di mana ini merupakan bentuk perhatian investor bahwa sisi perang dagang antara AS dengan beberapa negara maju terutama dengan China, masih akan sewaktu-waktu mengancam lagi dan membuat indeks dolar menguat lagi seperti semalam.
China dan AS sama-sama sedang menghadapi kebijakan tarif yang bisa mengurangi defisit perdagangan AS hingga $34 milyar per tahunnya akhir pekan lalu, dan pekan ini, ancaman AS akan semakin keras dengan rencana ribuan barang asal China yang akan mendapatkan tarif tambahan sebesar 10% dengan nilai kurang lebih mencapai $200 milyar.
Kondisi ini tentu memberi efek yang kurang bagus buat mata uang non-dolar AS karena investor mencari unsur atau aset pengamannya, sehingga indeks dolar menguat dan mendekati level tertinggi 11 bulannya.
Penguatan mata uang AS ini didukung pula oleh data inflasi produsen AS yang mengalami kenaikan juga tertinggi dalam 7 tahun terakhir, semakin menambah daya dobrak bagi the Fed dalam usahanya untuk menaikkan suku bunganya. Investor rupanya terinspirasi masalah perang dagang yang dapat meningkatkan harga barang khususnya harga barang di AS sehingga akan semakin mudah bagi the Fed untuk menaikkan suku bunganya jika masalah perang dagang belum usai.
Untuk siang ini, memang usaha pergerakan lanjutan bagi penguatan indeks dolar hanya terlihat di yen saja, di mana pasar sedang menantikan data inflasi AS yang akan rilis nanti malam.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi