JAVAFX – Yen menguat pasca Fed minutes semalam terbantu dengan masih rendahnya inflasi di AS dan situasi ketegangan di Semenanjung Korea yang belum mereda.
USDJPY untuk sementara berada di level 112,97, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7598, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,8010.
Sebelumnya di perdagangan semalam, secara umum greenback mengalami tekanannya setelah beberapa bank sentral utama dunia non the Fed menyatakan akan segera mengakhiri suku bunga rendah atau mengurangi alias tapering paket stimulus ekonominya serta pernyataan the Fed bahwa target inflasi 2% kemungkinan baru bisa terwujud di 2019 nanti.
Sebelumnya jalan kenaikan suku bunga akibat dari membaiknya perekonomian global menjadi tuntunan agar bank sentral lebih ekspansif dalam menghadapi persaingan global itu sendiri dan menghindarkan diri dari perang mata uangnya atau currency wars yang selama ini ditakutkan para pelaku pasar yang tentu menhindarkan diri dari imbalancing atau ketidakstabilan ekonomi.
Data-data ekonomi Jepang seperti survei tankan Bank of Japan yang dirilis akhir pekan lalu membuktikan diri bahwa kegiatan bisnis di Jepang sedang membaik cukup bergairah. Survei 3 bulanan ini dinyatakan menjadi 17 di bulan terakhir, atau naik dari angka 12 di 3 bulan sebelumnya.
Keinginan yen menguat mulai muncul setelah data tankan survei tersebut, ditambah pula kondisi ketegangan di Semenanjung Korea, sehingga muncul akhir-akhir ini pola perdagangan safe haven di mata uang dengan memanfaatkan akan kacaunya situasi ekonomi akibat ketegangan geopolitik tersebut.
Sejauh ini pasar mata uang dunia masih agak khawatir dengan masa depan ekonomi global pasca keraguan the Fed dalam memandang ekonominya lebih lanjut. Situasi ini terjadi karena di minggu ini, ekonomi AS menantikan data tenaga kerja AS yang katanya masih ketat. Nah nanti malam pembuktian tersebut akan mulaj dilihat, bila data tenaga kerja AS melemah, maka yen akan kembali menguat lebih tajam hingga akhir pekan nanti.
Dolar Australia sementara ini masih bertahan dari gempuran greenback atau melanjutkan perjalanan pekan lalu yang menguat karena terbantu atas pergerakan harga minyak mentah dunia. Kondisi ini kasih terjadi saat ini karena minyak sendiri nampaknya sedang terganggu pasokannya terutama pasokan minyak AS yang sedikit goyah ketika ditutup sementara beberapa kilang minyak di sekitaran Teluk Mexico.
Dolar Aussie seharusnya lebih menguat hari ini karena surplus neraca perdagangan Australia meningkat drastis di bulan lalu. Biro Statistik Australia pagi tadi melaporkan bahwa surplus perdagangan melonjak menjadi AUD$2,47 miliar ($1,88 miliar) di Mei, atau naik dari AUD$90 juta.
Kenaikan surplus ini dibantu oleh ekspor batubara yang melonjak 62% menjadi AUD$5 miliar saat pertambangan bergegas untuk memulai pengiriman setelah Siklon Debbie merusak rel kereta api di Queensland, salah satu wilayah pengekspor batubara terbesar di dunia.
Total ekspor naik 8,5 persen, lebih dari sekedar jumlah pemulihan pasca kemerosotan di bulan April, sementara impor naik tipis hanya 0,7 persen.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: holidaysgenius (.com)