Harga Minyak Menguat Akibat Krisis Minyak Libya

0
79

JAVAFX – Harga minyak menguat akibat krisis minyak Libya pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini terjadi sebagai bentuk kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dunia.

Terjadi pertentangan siapakah yang harus bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan ekspor impor minyak serta produksi di negeri Afrika Utara tersevut karena terjadi perebutan kekuasaan di negara bekas Moammar Gadaffi tersebut sehingga diperkirakan sekitar pasokan 1 juta bph dari Libya bisa terganggu pasokannya.

Sebelumnya harga minyak mengalami tekanan setelah OPEC meeting yang akan menaikkan produksinya kembali menjadi 1 juta bph.
OPEC meeting telah berlangsung di akhir pekan lalu dengan bahasan utama kenaikan produksi OPEC dalam waktu dekat guna menghambat laju harga minyak yang terus naik akibat dari kekurangannya pasokan minyak dunia dan mulai mengakhiri pembatasan pasokan yang sudah dilakukan OPEC sejak awal 2017 lalu.

Semua pihak sudah setuju untuk mulai menaikkan produksinya kembali dalam waktu dekat ini. Begitu juga Iran juga sudah mulai setuju untuk menambah produksinya lagi meski akan menghadapi hambatan embargo dari AS. Namun negara-negara produsen minyak yang terbatas seperti Irak, Iran, Venezuela, Angola, sepertinya belum bisa memenuhi permintaan tersebut, sehingga kenaikan produksi tersebut juga akan sangat terbatas.

Diperkirakan akan ada kenaikan sekitar 700 ribu bph hingga 1 juta bph mulai awal semester kedua tahun ini. Sedangkan Rusia diperkirakan akan menambah sekitar 300 ribu bph setidaknya pada awal semester nanti.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,17 atau 0,25% di level $68,25 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,09 atau 0,28% di harga $74,82 per barel.

Sebelumnya OPEC dan 11 negara produsen minyak lainnya telah mempelopori pengurangan pasokan minyak dunia sebesar 1,8 juta bph pada awal 2017 lalu, dan telah berhasil mengangkat harga minyak dari dasar harga $25 per barelnya. Namun sejak mundurnya Presiden Trump dari kesepakatan nuklir Iran 2016, maka Iran dapat dipastikan akan kehilangan pasokan sekitar 300 ribu bph.

Baker Hughes untuk pertama kalinya sejak 12 pekan melaporkan bahwa jumlah kilang minyak yang aktif telah turun sebesar 1 buah menjadi 862 buah.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi