Harga Emas Ingin Membaik, Tapi Sulit

0
146

JAVAFX – Harga emas ingin membaik, tapi sulit dilakukannya pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli kembali akan menjadi perhatian sangat serius dari investor disaat masalah perang dagang masih terus menghambat langkah emas tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,20 atau 0,25% di level $1267,50 per troy ounce.

Pagi ini, harga emas masih berharap ada kemunculan dengan sisi beli yang diinginkan untuk mampu mengobati luka koreksi harga yang selalu terjadi sejak 2 pekan terakhir, di mana harga emas sempat turun terbesar sejak November 2016 lalu pada 2 pekan lalu sebagai dampak dari rencana yang agresif dari kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini. Bahkan selama bulan Juni ini konon kabarnya harga emas sudah turun 2,8% dan masih bisa turun jika data-data ekonomi AS makin bagus.

Sebelumnya berkembang pengertian di hati investor bahwa dampak dari adanya perang dagang telah meningkatkan aset-aset berlatar belakang AS dan menenggelamkan aset-aset negara lain sehingga kondisi ini tentu memberi jalan bagi kenaikan suku bunga the Fed yang membuat indeks dolar sempat menguat terus untuk mendekati level tertinggi 11 bulannya beberapa waktu lalu. Hal ini didasari bahwa dampak perang dagang dapat meningkatkan harga barang di AS, yang artinya juga inflasi akan naik.

Masalah perang dagang yang terus dimunculkan oleh pihak AS ternyata makin memanas, terakhir Uni Eropa akan terimbas tarif impor mobil produknya dan China juga akan dibatasi akses investasinya ke sektor teknologi, sehingga dua pertiga pengusaha global melihat bahwa 6 bulan ke depan mereka akan mulai mengurangi investasinya, sebuah rencana kemunduran ekonomi global. Namun Penasehat Perdagangan Peter Navarro mengemukakan bahwa pasar terlalu bereaksi negatif terhadap kebijakan perdagangan AS, di mana AS tidak akan melakukan pembatasan investasi tersebut.

Sejauh ini beberapa bank sentral utama dunia mulai melihat masalah perang dagang yang bisa memberi pengaruh kuat terhadap kebijakan moneter yang sedang mereka jalankan, namun efek ke penguatan emas masih gagal dilakukannya karena masih melihat kesempatan kenaikan suku bunga the Fed yang lebih menghambatnya.

Sebetulnya di saat kondisi seperti ini, investor akan membutuhkan aset-aset yang berfungsi sebagai pelindung dari nilai asetnya yang tidak terpengaruh akan naik turunnya inflasi yaitu aset pelindung seperti emas. Harapannya situasi ini bisa muncul kali ini, sehingga emas bisa rebound sejenak dan segera menjauhi level terendah tahun lalu yang sangat ditakuti juga oleh bank sentral dunia. Harapannya juga data sentimen konsumen AS nanti malam juga memburuk.

(Sumber: Analis JAVAFX)

Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi