JAVAFX – Harga emas bertahan dari gempuran jualnya kembali pada perdagangan kemarin di mana ini memang sudah mulai disadari pasar bahwa harga emas sebaiknya memang berada di bawah level $1300 per troy ounce setelah data-data ekonomi AS akan mendorong naiknya suku bunga the Fed secara agresif.
Kondisi sepertinya berulang seperti perdagangan sehari sebelumnya, di mana keberhasilan emas untuk tidak mengalami koreksi panjang lagi berkat pembatalan dialog denuklirisasi Korea Utara setelah Korea Selatan melakukan latihan militer dengan AS. Bentuk protes Korea Utara tersebut dikhawatirkan bisa menggagalkan rencanan pertemuan antara Presiden Kim Jong-un dengan Presiden Donald Trump pada 12 Juni nanti di Singapura.
Pihak Korea Utara tidak ingin AS menekan mereka di pertemuan tersebut hanya untuk membicarakan denuklirisasi saja. Sejauh ini pihak AS sendiri masih optimis bahwa pertemuan bulan depan tersebut akan berhasil dilaksanakan. Kondisi ini bisa menimbulkan safe haven emas. Namun sayangnya data aktivitas manufaktur Philadelphia hasilnya membaik dan menggapai angka terbaik sejak 1973.
Selain itu data klaim pengangguran mingguan AS memang mengalami kemunduran, namun masih di dekat angka terbaik hampir 50 tahun. Alhasil dolar AS memang diluar dugaan bertahan untuk menguat lagi setelah investor melihat hasil dari data tersebut yang membuat yield obligasi pemerintah AS 10 tahun masih bertahan untuk tetap berada di atas level psikologis 3%, terbaik di dekat level tertinggi 7 tahunnya.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,50 atau 0,12% di level $1290,00 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup menguat $0,07 atau 0,45% di level $16,45 per troy ounce.
Aset-aset berdenominasi dolar AS masih diburu investor dan memang situasi seperti ini sudah terjadi sejak beberapa fundamental ekonomi AS berkembang menuju kondisi suku bunga the Fed harus naik. Sedangkan di pihak lain yaitu bank sentral dunia di luar Federal Reserve, masih menganut faham kebijakan moneter longgarnya. Memang dengan mendengar kata kenaikan suku bunga khususnya the Fed, maka harga emas memang akan langsung terkoreksi.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street mengalami pergerakan negatif di mana bursa Dow turun 0,22%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,16% di level 93,393. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas seperti data inflasi Jepang dan Kanada, transaksi berjalan dan neraca perdagangan zona euro, penjualan eceran Kanada dan Lael Brainard berbicara.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters