Harga Emas Didera Aksi Jual Jelang Keputusan Sanksi Iran

0
156

JAVAFX – Harga emas didera aksi jual jelang keputusan sanksi Iran pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor masih melihat bahwa harga emas masih bisa melemah lagi jika keputusan Presiden Trump tidak mendatangkan potensi safe haven.

Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $1,30 atau 0,10% di level $1312,80 per troy ounce. Harga perak untuk sementara menguat tipis juga sebagai bagian aksi beli kembali setelah di perdagangan semalam mengalami pelemahannya.

Awal pekan lalu, harga emas sempat mengalami tekananya karena investor khawatir dengan masa depan kenaikan suku bunga the Fed yang bisa terjadi secara agresif dan tidak akan perlahan-lahan seperti yang pernah diungkapkan the Fed dalam rapat suku bunganya yang terakhir.

Ini semua karena investor mulai sadar dengan pernyataan dari beberapa pejabat the Fed yang pada umumnya sudah mulai membuka diri terhadap pemikiran bahwa kenaikan suku bunga di tahun ini bisa lebih dari 3 kali. Hal ini tentu akan menjadi potensi bagi harga emas sendiri karena investor akan mencari aset-aset berlatar belakang dolar AS.

Beruntung saja dialog China dengan AS mengenai perdagangan mengalami kegagalan sehingga potensi safe haven masih ada muncul sejak semalam. Namun delegasi China di pekan depan segera berkunjung ke AS untuk segera menyelesaikan poin-poin yang masih menemui jalan buntu.

Berita mengejutkan semalam juga datang dari Presiden Trump yang memajukan jadwal kepastian mengenai masa depan Iran, jadi diembargo atau lolos dari embargo AS tersebut. Sepertinya sulit bagi Iran untuk lolos dari embargo tersebut jika Iran tidak menyetujui permintaan atau syarat tambahan dari AS. Sejauh ini, Presiden Trump menyebut bahwa kesepakatan nuklir Iran 2015 adalah sebuah kesepakatan yang kurang bijak bagi AS, karena Iran merupakan sarang teror menurut Trump yang bisa membuat warganya serta warga di Israel dan negara Arab lainnya bisa gelisah.

Potensi permusuhan abadi syiah dengan yahudi ini kemungkinan besar akan memanaskan pasar komoditi, dengan potensi safe haven yang akan muncul.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters