Debat ke-3 Capres Partai Republik AS: Para Kandidat Kecam Trump

0
66

Debat ketiga kandidat calon presiden dari Partai Republik dibuka pada Rabu malam (8/11) atau Kamis pagi waktu Indonesia dengan pertanyaan tajam tentang satu-satunya kandidat yang tidak tampil di panggung, Donald Trump, yang sekali lagi melewatkan acara tersebut karena alasan posisinya yang unggul dalam jajak-jajak pendapat pemilihan pendahuluan partai tersebut untuk pemilihan presiden tahun 2024.

Gubernur Florida Ron DeSantis mengecam mantan presiden tersebut dengan mengatakan bahwa ia seharusnya berada di sana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit seperti mengapa ia tidak menepati janjinya untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko dan meminta Meksiko membayarnya.

DeSantis mengatakan Trump berjanji kepada negaranya bahwa mereka akan menang cukup banyak sehingga merasa lelah dengan hal tersebut, dan menambahkan, “Saya bosan dengan kekalahan Partai Republik,” merujuk pada kemenangan besar Partai Demokrat dalam banyak pemilihan penting di berbagai penjuru Amerika pada pemilu hari Selasa.

Mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley, yang merupakan duta besar Trump untuk PBB, menyebut Trump sebagai “presiden yang tepat di saat yang tepat” namun sekarang tidak lagi.

Ia mengecam Trump karena mengakibatkan pemerintah federal mengalami defisit angaran.

Pengusaha Vivek Ramaswamy bahkan lebih blak-blakan lagi, menyebut Partai Republik sebagai “partai pecundang.” Ramaswamy mencoba beberapa kali untuk menjadi pusat perdebatan, berulang kali mencecar kandidat lain, terutama Haley, yang bergumul dengannya dalam dua debat pertama.

Haley tampaknya mengabaikan sindiran pertamanya, namun melontarkan komentarnya saat berdiskusi tentang aplikasi media sosial TikTok, yang ingin dilarang oleh banyak anggota Partai Republik di AS karena hubungan perusahaan induknya dengan Tiongkok.

Ramaswamy menuding putri Haley memiliki akun TikTok sendiri hingga saat ini.

Haley menjawab, “Jangan ganggu putriku!” Ia kemudian mengatakan kepadanya, “Kamu sungguh tidak tahu diri.” Sementara para penantangnya berdebat, Trump menggelar rapat umum tidak jauh dari lokasi debat di Miami, yakni di stadion Hialeah, yang biasa menjadi pusat kegiatan orang-orang Amerika keturunan Kuba.

Kampanye Trump di tempat itu dirancang untuk menunjukkan kekuatannya di hadapan para pemilih keturunan Amerika Latin.