JAVAFX – AS, Inggris dan Perancis serang Suriah dengan lebih 100 rudal telah diluncurkan pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu pagi waktu WIB, sebagai bentuk serangan pertama Barat untuk memberikan hukuman kepada pemerintah Damaskus setelah penggunaan senjata kimia yang sebelumnya dipakai pasukan Suriah untuk mengusir pemberontak di kota Douma.
Presiden Trup di Washington mengumumkan aksi militernya dari Gedung Putih di mana ketiga sekutu tersebut telah mengerahkan persenjataannya melawan barbarisme dan kebrutalan yang dilakukan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dalam Tweetednya Trump berkata ‘Misi Selesai’.
Pemboman itu melambangkan eksalasi yang memuncak terhadap konfrontasi Barat dengan sekutu-sekutu Assad, seperti Rusia dan Iran, namun Barat tidak mungkin mengubah jalannya perang multi-demensi yang telah menewaskan paling tidak setengah juta orang dalam 7 tahun terakhir.
Hasil dari serangan 100 rudal tersebut telah menghancurkan instalasi laboratorium kimia milik pemerintah Assad yang berlokasi sedikit diluar ibukota negara Damaskus, namun belum ada konfirmasi jatuhnya korban karena sebelum bom-bom tersebut meledak di lokasi, pemerintah Suriah sudah mengevakuasi penduduk di sekitar lokasi laboratorium tersebut. Presiden Assad sendiri masuk kerja seperti biasanya.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan bajwa serangkain serangan rudal tersebut tidak bermaksud untuk menggulingkan Presiden Assad, atau intervensi lebih luas. Namun hanya sebagai bentuk hukuman bagi Assad karena menggunakan senjata kimia.
Senada dengan pernyataan PM May, Presiden Perancis Emmanuel Macron juga menegaskan bahwa serangan ini hanya sebatas menghancurkan instalasi laboratorium kimia saja. Sebelumnya, intelijen Paris menunjukkan sebuah berkas yang memperlihatkan Damaskus harus disalahkan atas serangan gas beracun di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah.
Menurut Washington sendiri, target serangan yaitu sebuah lokasi di dekat Damaskus yang digunakan Suriah sebagai tempat untuk penelitian, pengembangan, produksi dan pengujian senjata kimia dan biologi, serta tempat penyimpanan peralatan senjata kimia di dekat kota Homs.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, John Mattis menyebut bahwa serangan ini hanya merupakan sekali saja terjadinya, namun Trump juga memberi peringatan kepada Assad, bila masih ada pemakaian senjata kimia lagi, maka serangan rudal Sekutu Barat akan terjadi kembali.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters