Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, berpeluang bergerak menguat di tengah masih panasnya konflik di Timur Tengah.
IHSG dibuka menguat 27,41 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.816,26.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,77 poin atau 0,64 persen ke posisi 909,92.
“IHSG berpeluang bergerak menguat pada awal pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih bergejolak pekan ini karena konflik di Timur Tengah antara Israel vs Hamas yang belum menunjukkan tanda-tanda mendingin, hingga data penting dari China.
China akan merilis data ekspor-impor hingga neraca dagang, yang diperkirakan akan terjadi kenaikan menjadi 81,95 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
AS juga akan merilis data neraca dagang beserta ekspor-impor, yang diperkirakan akan berada di defisit 60 miliar dolar AS, atau lebih dalam dibandingkan defisit periode sebelumnya 58,3 miliar dolar AS.
Dari dalam negeri, pada hari ini, Senin (06/11), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023, yang diperkirakan mencapai 5,03 persen year on year (yoy) dan 1,71 quartal to quartal (qoq).
Selain itu, pemerintah juga akan mengumumkan stimulus yang kemungkinan adalah gratis Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah komersial baru, atau PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100 persen untuk rumah seharga sampai Rp5 miliar.
Sementara itu, bursa saham AS ditutup menguat pada pekan lalu, yang didominasi oleh data ketenagakerjaan AS yang sesuai estimasi dan pernyataan Jerome Powell yang dinilai tidak terlalu ketat untuk kebijakan The Fed ke depan.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 765,50 poin atau 2,40 persen ke 32.715,40, indeks Hang Seng menguat 287,80 poin atau 1,63 persen ke 17.951,92, indeks Shanghai menguat 10,60 poin atau 0,35 persen ke 3.041,40, dan indeks Straits Times menguat 17,39 poin atau 0,55 persen ke 3.161,05.