Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu (1/11) mengadakan pertemuan terpisah dengan Ketua Uni Afrika dan Menteri Pertahanan Arab Saudi, sementara ia bersiap-siap untuk kembali melakukan perjalanan ke Timur Tengah pekan ini.
Seorang juru bicara mengatakan Blinken akan memulai lawatan terbarunya ke kawasan itu pada hari Jumat, sementara perang Israel melawan Hamas sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober meningkat.
Kehadiran Blinken di hadapan sebuah komite di Kongres AS pada hari Selasa sempat disela oleh para pengunjuk rasa perang Israel-Hamas mengecat tangan mereka dengan warna merah.
Blinken kemudian menjawab pertanyaan dari Komite Alokasi Anggaran Senat mengenai permintaan tambahan miliaran dolar untuk Israel oleh pemerintahan presiden Joe Biden.
Blinken mengatakan, “Musuh-musuh dan para pesaing kita sama-sama menyadari bahwa strategi kita berhasil, dan mereka terus melakukan semua yang mereka bisa untuk mengganggu kita.
Kita kini berada pada momen di mana banyak yang kembali bertaruh bahwa kita terlalu terpecah belah atau terpaku perhatian di dalam negeri untuk terus melangkah.
Itulah yang dipertaruhkan dalam permintaan dana tambahan keamanan nasional yang diajukan Presiden Biden.” Blinken menambahkan bahwa permintaan Biden akan memastikan sumber daya yang diperlukan AS untuk terus memimpin.
Blinken mengatakan bahwa ia dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin meyakini pentingnya untuk bersatu karena dalam melaksanakan misi tersebut maupun dalam memajukan keamanan nasional Amerika, diperlukan kerja sama dalam hal pertahanan, diplomasi dan pembangunan.
Sejak serangan mendadak 7 Oktober lalu oleh militan Hamas, Blinken telah berkali-kali ke Israel sebagai unjuk dukungan AS dan untuk mengoordinasikan tanggapan.
Menjelang keberangkatan Blinken ke Timur Tengah, Hamas merilis video pada hari Selasa yang mengatakan pihaknya akan membebaskan beberapa sandera yang bukan orang Israel dalam beberapa hari mendatang.
Warga Amerika termasuk di antara 240 orang yang dilaporkan ditawan oleh Hamas.