Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti bursa global seiring meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap konflik yang terjadi di Timur Tengah.
IHSG ditutup melemah 81,48 poin atau 1,18 persen ke posisi 6.846,43.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 15,33 poin atau 1,66 persen ke posisi 910,08.
“Bursa Asia kompak melemah di tengah semakin tingginya kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah.
Aksi jual obligasi juga meningkat, membawa imbal hasil (yield) Treasury ke level tertinggi baru dalam 16 tahun menjelang pidato yang sangat ditunggu dari Presiden The Fed Jerome Powell,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali meningkat, setelah berlakunya larangan ekspor chip AS membayangi saham-saham di China.
Krisis properti China juga masih menghantui negara tersebut setelah Country Garden ditetapkan gagal bayar meskipun rilis data perekonomian China beberapa hari lalu menunjukkan pemulihan.
Dari dalam negeri, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) meningkat menjadi 6 persen setelah pada bulan sebelumnya sebesar 5,75 persen.
Berdasarkan pemaparan, kenaikan tersebut untuk melindungi nilai tukar rupiah dan agar inflasi tetap terkendali.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun pada Kamis (19/10) setelah OPEC+ tidak menunjukkan tanda-tanda Iran untuk melakukan embargo minyak terhadap Israel dan ketika AS berencana untuk meringankan sanksi Venezuela untuk memungkinkan lebih banyak minyak mengalir secara global.
Adapun, pada hari ini harga minyak mentah WTI turun dan berada di kisaran 85- 87 dolar AS.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,34 persen, diikuti sektor kesehatan yang naik sebesar 0,60 persen Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang turun minus 3,04 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti yang turun masing- masing minus 1,98 persen dan 1,63 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PAMG, NICL, ASMI, SWAT dan TRIS.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni HUMI, BAJA, BRPT, SATU dan MENN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.547.963 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,25 miliar lembar saham senilai Rp12,02 triliun.
Sebanyak 147 saham naik, 404 saham menurun, dan 207 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 611,70 poin atau 1,91 persen ke 31.430,60, indeks Hang Seng melemah 436,62 poin atau 2,46 persen ke 17.295,89, indeks Shanghai melemah 53,32 poin atau 1,74 persen ke 3.005,39, dan indeks Strait Times melemah 37,02 poin atau 1,18 persen ke 3.099,60.