Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Tel Aviv pada Senin (16/10).
Blinken kembali ke Israel untuk kedua kalinya dalam kurun kurang dari satu minggu setelah melakukan lawatan ke enam negara Arab yang ditujukan untuk mencegah pertempuran saat ini meluas menjadi konflik yang lebih besar.
Pertempuran Israel-Hamas dipicu oleh serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel pada 7 Oktober lalu.
Sirene peringatan serangan udara menginterupsi kunjungan Blinken sebanyak tiga kali, di mana dua sirene berbunyi ketika ia sedang bertemu dengan Netanyahu dan kabinet perangnya guna membahas perang antara Israel dan Hamas.
Sirene itu merupakan petunjuk adanya tembakan roket yang disertai suara ledakan keras dari sistem pertahanan udara Iron Dome atau Kubah Besi, yang mencegat roket yang masuk ke wilayah udara Israel, serta menggaris bawahi sebuah kenyataan sehari-hari yang dihadapi warga Israel, khususnya selama minggu lalu.
Blinken dan timnya pertama kali merasakan sistem peringatan dan respons dari sistem Kubah Besi itu ketika berkendara dari Yerusalem ke Tel Aviv, beberapa menit setelah sirene dibunyikan di kedua kota itu yang menyebabkan pengendara berhenti di pinggir jalan dan mencari perlindungan.
Konvoi Blinken tidak melambat atau mengubah rute perjalanannya tetapi melaju cepat ke Kementerian Pertahanan Israel.
Kemudian Blinken dan pembantunya bertemu dengan Netanyahu dan kabinet perangnya di kantor perdana menteri ketika sirene berbunyi lagi.
Blinken, Netanyahu dan staf lainnya berlindung di dalam sebuah bunker, demikian menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.