Perdagangan luar negeri China capai level tertinggi baru di 2023

0
68

Total impor dan ekspor barang China terus membaik pada September, dengan volume perdagangan mencapai level tertinggi bulanan baru di tahun ini, demikian tunjuk data resmi pada Jumat (13/10).

Volume perdagangan luar negeri mencapai 3,74 triliun yuan (1 yuan = Rp2.151) atau sekitar 521 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.702) pada bulan lalu, mencatat pertumbuhan secara bulanan (month on month) selama dua bulan berturut-turut, menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.

Dalam tiga kuartal pertama, impor dan ekspor barang China dalam mata uang yuan turun tipis 0,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 30,8 triliun yuan, menurut data tersebut.

Nilai ekspor China meningkat 0,6 persen (yoy) sementara impor turun 1,2 persen dalam sembilan bulan pertama, imbuhnya.

Selama periode tersebut, perdagangan China dengan negara-negara yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) mencapai 14,32 triliun yuan, naik 3,1 persen (yoy) dan menyumbang 46,5 persen dari total nilai perdagangan luar negeri China.

Perdagangan China dengan pasar-pasar yang sedang berkembang seperti Asia Tengah, Afrika, dan Amerika Latin meningkat 33,7 persen, 6,7 persen, dan 5,1 persen, sementara perdagangan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat juga meningkat pesat baru-baru ini.

Pada periode Januari-September, perusahaan-perusahaan swasta mengalami tingkat pertumbuhan yang cepat karena nilai impor dan ekspor meningkat 6,1 persen menjadi 16,34 triliun yuan, menyumbang lebih dari separuh dari total negara.

Rincian data itu menunjukkan bahwa ekspor mesin dan produk elektronik China, yang menyumbang 58,3 persen dari total ekspor, meningkat 3,3 persen selama periode tersebut, dengan nilai ekspor mobil dan suku cadang melonjak 48,2 persen dari tahun sebelumnya.

Berbagai pendorong baru mulai bermunculan, karena China mengalami kenaikan ekspor sebesar 41,7 persen untuk produk ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik, baterai ion lithium, dan baterai surya, menurut GAC.