IHSG berpotensi mendatar seiring sentimen domestik dan global

0
76

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpotensi bergerak sideways (mendatar) seiring sentimen domestik dan global.

IHSG dibuka menguat 3,00 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.927,78.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,47 poin atau 0,05 persen ke posisi 952,85.

“Hari ini IHSG akan tes support 6.890.

Jika kuat tetap berada di atas support tersebut, maka ada potensi rebound ke 6.950-7.000 kembali.

Level support IHSG berada 6.870- 6.890, sedangkan resistance IHSG berada 6.950-7.000.” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman kepada Antara di Jakarta.

Dari Amerika Serikat (AS), pada Jumat (08/09) akhir pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,22 persen, S&P 500 naik 0,14 persen, serta Indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,09 persen.

Pejabat AS mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (The Fed) bisa menunda kenaikan suku bunga.

Data inflasi AS merupakan kunci bagi keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, yang mana Inflasi AS akan diumumkan pada 13 September 2023.

Sementara itu, pada akhir pekan lalu, bursa saham kawasan regional Asia Pasifik melemah, seperti Nikkei yang turun 1,16 persen.

Jepang melaporkan pertumbuhan ekonomi 4,8 persen year on year (yoy) pada kuartal II-2023, atau di bawah ekspektasi.

Di sisi lain, dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia mencapai 125,2 per Agustus 2023, atau naik dibandingkan bulan sebelumnya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 51,50 poin atau 0,16 persen ke 32.555,30, indeks Hang Seng melemah 282,89 poin atau 1,55 persen ke 17.919,18, indeks Shanghai menguat 8,51 poin atau 0,27 persen ke 3.125,23, dan indeks Straits Times melemah 3,20 poin atau 0,10 persen ke 3.204,55.