PBB prihatin pertempuran kembali pecah di Sudan

0
96
FILE PHOTO: Overview of the session of the Human Rights Council during the speech of U.N. High Commissioner for Human Rights Michelle Bachelet at the United Nations in Geneva, Switzerland, February 27, 2020. Picture taken with a fisheye lens. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo

Kepala Misi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Martin Griffith mengaku “sangat prihatin” atas pecahnya lagi pertempuran di Sudan.

Griffith mengingatkan bahwa rute bantuan telah diblokir, sedangkan pangan mulai habis di negara yang diamuk perang itu.

Menurut dia, pertempuran di Darfur Selatan dan Kordofan Selatan bertambah sengit.

Griffith mendesak pihak-pihak yang bertempur “agar menghentikan permusuhan dan membolehkan bantuan dikirimkan.” “Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.

Rute bantuan dihalangi, sedangkan persediaan pangan habis,” tulis Griffith dalam X (Twitter).

Ribuan orang tewas dan lebih dari 4 juta mengungsi sejak milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan Pasukan Militer Sudan (SAF) bertempur satu sama lain pada 15 April, terutama di Khartoum dan Darfur.

19 petugas kemanusiaan tewas sejak perang itu dimulai empat bulan lalu.

Badan multinasional itu mengungkapkan puluhan gudang dan fasilitas kemanusiaan dijarah.

Kedua pihak bertikai sudah meneken perjanjian Jeddah di Arab Saudi pada Juni lalu yang memungkinkan dibukanya koridor kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan kepada warga sipil.

Namun, gencatan senjata tersebut berulangkali dilanggar kedua belah pihak.