Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, bergerak menguat menjelang pertemuan Bank Indonesia (BI) untuk menentukan arah kebijakan moneter mereka pada pekan ini.
IHSG dibuka menguat 1,43 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.861,34.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,93 poin atau 0,20 persen ke posisi 958,64.
“IHSG mengalami tekanan jual yang cukup besar melewati nilai transaksi harian, kami melihat IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan di awal pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu dan Kamis atau 23 dan 24 Agustus 2023 pekan ini.
Pada pertemuan tersebut, suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diproyeksikan masih akan berada di level 5,75 persen, seiring inflasi tahunan Juli 2023 masih sesuai target BI di level 3,08 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (18/08) waktu setempat, yang mana tertekan oleh saham- saham teknologi yang turun signifikan.
Departemen Keuangan AS mencatat imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik ke level tertinggi sejak Oktober 2022, atau terjadi sehari setelah rilis risalah pertemuan Juli 2023 oleh The Fed, yang menyarankan kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat dilakukan karena kekhawatiran inflasi tetap ada.
Fokus pelaku pasar di pekan ini tertuju pada komentar dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole bank sentral Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 127,10 poin atau 0,40 persen ke 31.577,90, indeks Hang Seng melemah 282,60 poin atau 1,57 persen ke 17.668,24, indeks Shanghai melemah 21,69 poin atau 069 persen ke 3.110,26, dan indeks Straits Times melemah 18,95 poin atau 0,60 persen ke 3.154,98.
