Biden janji segera kunjungi Vietnam

0
66

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (8/8) menyatakan akan segera mengunjungi Vietnam karena negara itu ingin meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dan menjadi mitra utamanya.

Biden menyampaikan pernyataan itu saat berbicara dalam sebuah acara penggalangan dana politik di New Mexico.

Ditanya soal pernyataan Biden itu, juru bicara Gedung Putih menjawab “untuk saat ini tidak ada lagi yang bisa disampaikan.” Dalam sebuah pertemuan April tahun ini, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan keinginan untuk mempererat hubungan karena Washington berupaya memperkuat hubungan dengan mitra-mitranya di Asia guna menghadapi China yang semakin keras.

Blinken menyatakan harapan bahwa hal ini bisa terjadi “dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.” Washington berusaha menaikkan level hubungan dengan Hanoi menjadi kemitraan “strategis” dari sebelumnya selama satu dasawarsa terakhir disebut “komprehensif”, meskipun Vietnam berhati-hati, mengingat risiko memusuhi China atau Rusia.

China yang menjadi tetangga Vietnam, merupakan negara besar yang menjadi pemasok utama untuk perdagangan ekspor vital Vietnam, sedangkan Rusia sudah menjadi mitra tradisional Vietnam.

Biden berkata dalam sebuah penggalangan dana di Maine pada 28 Juli bahwa dia mendapat telepon dari “pemimpin Vietnam” yang “sangat ingin bertemu dengan saya, saat saya pergi ke G20,” merujuk rencananya melakukan perjalanan ke India demi menghadiri pertemuan puncak kelompok itu yang akan diadakan di New Delhi pada 9-10 September.

“Dia ingin meningkatkan kita menjadi mitra utama, bersama dengan Rusia dan China,” kata Biden saat itu, yang menurut para analis merujuk kepada ketua Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam, Nguyen Phu Trong, yang berbicara dengan presiden AS itu melalui telepon Maret silam.

Pemerintah kedua negara memang tak mengungkapkan apa hubungan yang lebih dekat itu, tetapi para pakar menilai hal itu bisa mencakup peningkatan kerja sama militer dan pasokan senjata Amerika Serikat.

Washington dan perusahaan-perusahaan pertahanan Amerika Serikat terang-terangan menyatakan ingin meningkatkan pasokan militer ke Vietnam yang sejauh ini sebagian besar terbatas pada kapal penjaga pantai dan pesawat latih.

Vietnam berusaha tak ingin terus tergantung kepada Rusia, yang tetap menjadi pemasok utamanya.

Namun demikian, setiap kesepakatan militer dengan AS berpotensi menghadapi rintangan, termasuk kemungkinan dihalangi parlemen AS yang mengkritik catatan hak asasi manusia Vietnam.