AS: China belum tanggapi undangan ke Wang Yi kunjungi Washington

0
65

Amerika Serikat belum menerima tanggapan dari China soal undangan yang mereka berikan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang baru ditunjuk kembali, untuk mengunjungi Washington, kata Menlu AS Antony Blinken pada Kamis (3/8).

Pada awal pekan ini, Washington secara resmi mengundang Wang, seorang diplomat veteran, setelah pendahulunya, Qin Gang, tiba-tiba diturunkan dari jabatannya oleh Beijing pada akhir Juli.

“Kami belum menerima respons, tetapi kami baru saja mengundangnya dan saya berharap kami akan berkesempatan bertemu dan melanjutkan pembicaraan penting yang telah saya lakukan di Beijing,” kata Blinken kepada wartawan di sela-sela acara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Qin tidak muncul di depan publik sejak 25 Juni setelah tujuh bulan bekerja, sehingga mengundang pertanyaan tentang keterbukaan pemerintah China.

Kementerian Luar Negeri China hanya menyatakan bahwa Qin tidak bekerja karena alasan kesehatan yang tidak dijelaskan.

Blinken bertemu Qin pada 18 Juni lalu dalam kunjungan pertama menlu AS ke China dalam lima tahun terakhir.

Departemen Luar Negeri AS saat itu menyatakan pembicaraan kedua menlu tersebut “terbuka, substantif, dan konstruktif”.

Blinken mengundang Qin ke Washington untuk melanjutkan diskusi mereka.

Blinken pada Juli bertemu Wang (69 tahun), Menlu China periode 2013-2022, di sela-sela pertemuan ASEAN di Jakarta yang tidak dihadiri oleh Qin.

Pada Kamis, Kemlu China dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka “bersedia menjaga komunikasi” dengan AS tentang kemungkinan kunjungan Wang ke Washington, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Blinken mengindikasikan bahwa Washington berharap Beijing menanggapi secara positif undangan tersebut, mengingat setelah kunjungannya, anggota-anggota lain dari pemerintah Biden, seperti Menteri Keuangan Janet Yellen dan Utusan Iklim John Kerry, juga telah melawat ke China.

“Kami berharap penuh rekan-rekan di China akan datang ke Amerika Serikat.

Ada kewajiban bagi Amerika Serikat dan China untuk mengelola hubungan ini secara bertanggung jawab dan hal itu dimulai dengan saling berbicara,” kata Blinken.