Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin (17/7), mengundang Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berkunjung secara resmi ke Washington, tetapi tanggalnya masih akan ditentukan kemudian, kata kantor PM Netanyahu.
Undangan disampaikan ketika berlangsung pembicaraan telepon antara Biden dan Netanyahu, sehari sebelum kunjungan ke Washington oleh Presiden Israel Isaac Herzog.
Netanyahu kembali berkuasa lebih dari enam bulan yang lalu, tetapi Biden menolak untuk mengundang dia selama ini.
Di tengah-tengah eskalasi kekerasan di Tepi Barat, tindakan pemerintahan sayap kanan Israel yang memberi otorisasi pada permukiman, serta komentar provokatif dari anggota kabinet Netanyahu, mengundang kritik dari pejabat AS, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam kunjungannya ke Israel pada Maret.
Netanyahu mengatakan kepada Biden bahwa dia akan berusaha membentuk “konsensus publik yang luas” atas langkah legislatif di Israel yang akan mengurangi kekuasaan peradilan tinggi di negara itu, demikian bunyi pernyataan kantor PM Israel.
Usaha legislatif ini telah memicu protes anti-pemerintah di Israel selama berbulan-bulan.
Kedua pemimpin berbagi pembahasan yang lama dan hangat, kata pernyataan Israel, berfokus pada memitigasi ancaman dari Iran dan proksinya, serta memperkuat persekutuan di antara kedua negara itu.