Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Jumat (7/7) menyerukan dilakukannya reformasi pasar di China.
Ia juga melontarkan kritik pedas terkait tindakan keras Beijing baru-baru ini terhadap perusahaan-perusahaan AS dan kebijakan kontrol ekspor mineral.
Sementara itu perdana menteri China memintanya untuk “bertemu dengan China di tengah jalan” dan mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang benar.
Yellen bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang pada Jumat (7/7) selama kunjungan ke Beijing yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan ekonomi AS-China yang retak.
Namun Yellen dalam pernyataannya memperjelas posisi Washington dan sekutu Baratnya yang akan terus membalas apa yang disebutnya sebagai “praktik ekonomi tidak adil China.” Terlepas dari pembicaraan tentang pemisahan ekonomi AS-China, data terbaru menunjukkan bahwa dua ekonomi terbesar di dunia itu tetap terkait erat, dengan nilai perdagangan dua arah mencapai rekor $690 miliar pada tahun lalu.
“Kami menginginkan kompetisi ekonomi yang sehat yang tidak hanya berdasarkan pemenang mengambil semua, tetapi dengan seperangkat aturan yang adil, dapat memberikan manfaat bagi kedua negara seiring waktu,” kata Yellen kepada Perdana Menteri China, Li Qiang, dalam pertemuan pada Jumat (7/7) yang menurut Departemen Keuangan AS, “terbuka dan konstruktif.” China merilis pernyataan dari Li yang menyerukan penguatan komunikasi, konsensus tentang masalah ekonomi dan “pertukaran mendalam dan pragmatis yang jujur, untuk menyuntikkan stabilitas dan energi positif ke dalam hubungan ekonomi China-AS.” “China berharap AS akan menjunjung tinggi sikap rasional dan pragmatis, menemui China di tengah jalan, dan mendorong hubungan China-AS segera kembali ke jalurnya,” kata pernyataan Li.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kontrol ekspor mineral terkait semikonduktor baru-baru ini yang terjadi pada kedua negara tersebut.
Yellen dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng – rekan sejawatnya sebagai pejabat tinggi ekonomi China – pada Sabtu (8/7), kata seorang pejabat Departemen Keuangan AS.
Yellen juga berbicara kepada Kamar Dagang Amerika di China (AmCham) setelah apa yang disebut pejabat Departemen Keuangan sebagai pembicaraan “substantif” dengan mantan tsar ekonomi China Liu He, pendahulu He Lifeng.
Liu Heng tetap menjadi orang kepercayaan dekat Presiden Xi Jinping.
Yellen juga bertemu dengan Gubernur bank sentral China yang akan segera pensiun, Yi Gang.
Yellen berharap kunjungannya akan mendorong komunikasi yang lebih teratur antara kedua negara pesaing tersebut, dan mengatakan bahwa tindakan yang ditujukan oleh Washington untuk melindungi keamanan nasional seharusnya “tanpa alasan” mengancam hubungan yang lebih luas.
China berharap AS akan mengambil “tindakan nyata” untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang sehat, menurut pernyataan Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan pada Jumat (7/7).
“Pada perang perdagangan atau pada pemisahan dan pemutusan rantai, tidak ada pemenang yang muncul,” tambah pernyataan tersebut.
Li memberi tahu Yellen bahwa pelangi yang muncul saat pesawatnya mendarat dari Washington pada Kamis (6/7) menawarkan harapan bagi masa depan hubungan AS-China.
“Saya pikir hubungan China-AS lebih dari sekadar angin dan hujan.
Kita pasti akan melihat lebih banyak pelangi,” katanya.
Perusahaan-perusahaan AS di China berharap kunjungan Yellen akan memastikan jalur perdagangan dan komersial antara kedua ekonomi terbesar dunia itu tetap terbuka, terlepas dari suhu ketegangan geopolitik.