Satu-satunya sub-venue domestik Konferensi Ekonomi Digital Global 2023 yang berlangsung diadakan pada Rabu (5/7) di Lhasa, ibu kota Daerah Otonom Tibet, China barat daya, menarik lebih dari 50 perusahaan dan dengan 21 proyek baru ditandatangani di daerah tersebut.
Sebagai salah satu acara sampingan konferensi tahun ini, forum yang digelar di Tibet itu bertujuan untuk mempromosikan dan memamerkan kekayaan sumber daya daerah tersebut.
Selain itu nilai potensial untuk mengembangkan ekonomi digitalnya, serta mendorong integrasinya ke dalam proyek besar China untuk menyalurkan lebih banyak sumber daya komputasi dari daerah timur ke daerah baratnya, yang masih kurang berkembang namun kaya sumber daya.
Venue utama Konferensi Ekonomi Digital Global 2023 didirikan di Beijing, dengan upacara pembukaannya diadakan pada Selasa (4/7) malam waktu setempat.
Diselenggarakan bersama oleh panitia penyelenggara Konferensi Ekonomi Digital Global dan pemerintah Kota Lhasa, rangkaian kegiatan di sub-venue tersebut akan berlangsung selama tiga hari.
Tibet memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 4.000 meter dan memiliki keunggulan alami, termasuk suhu rendah, iklim kering, kandungan oksigen rendah, dan udara bersih, menjadikannya tempat yang ideal untuk penyimpanan maha data.
Daerah tersebut juga telah menarik banyak proyek industri di sektor digital selama beberapa tahun terakhir, menunjukkan momentum pertumbuhan yang sedang berkembang.
Tahun lalu saja, Tibet mencatatkan lebih dari 20 miliar yuan (1 yuan = Rp2.082) nilai tambah yang disumbangkan oleh ekonomi digital, papar otoritas setempat.