Dirut BEI sebut pelemahan IHSG lebih disebabkan sentimen global

0
85

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang semester I-2023, lebih disebabkan oleh sentimen yang berasal dari mancanegara, dibandingkan dari dalam negeri.

“Ini bukan hanya bursa kita, bursa lain juga mengalami hal yang sama.

Jadi, menurut saya, ini dampaknya bukan karena domestik, tapi lebih ke eksternal,” ujar Iman di depan awak media di Gedung BEI, Jakarta, Selasa.

Sebagai informasi, secara year to date (ytd), IHSG tercatat melemah sebesar 2,76 persen (ytd) per Juni 2023, dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp16,21 triliun, dibandingkan net buy Mei 2023 sebesar Rp 20,58 triliun.

“Januari sampai Juni 2023 tahun ini itu menurun, dampak terbesarnya adalah global, yang kita bicarakan fundamental Indonesia tidak berubah, GDP (Produk Domestik Bruto) tidak berubah, tapi, potensi resesi di luar negeri jadi isu,” ujar Iman.

Iman menyebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat posisi IHSG ke depan, diantaranya dengan meningkatkan pertumbuhan perusahaan tercatat baru di BEI melalui Initial Public Offering (IPO).

Kemudian, menambah berbagai produk baru di pasar modal Indonesia, seperti waran terstruktur (structure warran), dan tahun ini rencananya akan menambah Single Stock Future (SSF).

“Jadi, ada produk baru yang kita tawarkan ke investor, untuk meningkatkan transaksinya yang akan berdampak kepada IHSG,” ujar Iman.

Dalam kesempatan ini, Ia mengatakan jumlah investor di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN), serta jumlah perusahaan tercatat di Indonesia merupakan yang terbanyak kedua di ASEAN setelah Malaysia.

“Terkait dengan trading, kita hanya di bawah Singapura dan Thailand per hari ini, tahun lalu kita di bawah Thailand saja,” ujar Iman.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal Indonesia pada Juni 2023 sebesar Rp154,13 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten.

Pada pipeline (antrian), masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp69,91 triliun, dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.