AS: Pemberontakan Prigozhin Tunjukkan Keretakan Sangat Serius dalam Kepemimpinan Putin

0
74

Amerika hari Minggu (25/6) mengatakan pemberontakan singkat pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin melawan kepemimpinan militer Rusia menunjukkan “celah yang sangat serius” dalam pemerintahan dua dekade Presiden Vladimir Putin, dan “mempertanyakan premis” tentang perang selama 16 bulan di Ukraina.

Diwawancarai dalam program “This Week” di stasiun televisi ABC, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan perang di Ukraina “telah menjadi kegagalan strategis yang menghancurkan bagi Putin di setiap front, dalam bidang ekonomi, militer, dan geopolitik.” “Kami melihat adanya keretakan,” ujar Blinken tentang aksi Prigozhin yang menarget Putin.

“Kemana mereka pergi, ke mana saja, ketika sudah tiba di sana, sangat sulit untuk mengatakan hal ini.

Saya tidak ingin berspekulasi tentang hal itu.

Tetapi saya kira kita tidak akan melihat langkah terakhirnya.” Diplomat tinggi Amerika itu mengatakan setelah serangan Group Wagner pimpinan Prigozhin terhadap Moskow hari Sabtu lalu (24/6), sebelum akhirnya secara tiba-tiba mundur sebelum mencapai ibu kota, “ini belum berakhir, dan bagaimana akhirnya masih belum pasti.” Putin Sebut Prigozhin Pengkhianat, Tapi Izinkan ke Belarus Putin menyebut Prigozhin, sekutu lama yang pasukannya telah berperang bersama pasukan Rusia di Ukraina, sebagai pengkhianat karena telah berbalik melawan rezim otoriternya.

Namun Putin mengatakan tidak akan menuntut Prigozhin dan mengizinkannya pergi ke Belarus – negara tetangga yang merupakan sekutu Rusia – sesuai dengan kesepakatan yang dirundingkan oleh pemimpin Belarus Alexander Lukashenko.

Belum jelas apakah Prigozhin telah tiba di sana, dan apakah ia membawa kontingen tentara bayaran Wagner bersamanya.

Rusia mengatakan tentara bayaran Prigozhin yang tidak bergabung dengan pemberontakan yang berumur pendek itu, akan diizinkan menandatangani kontrak untuk berperang dengan tentara Rusia di Ukraina; yang memang sedang berupaya menyatukan seluruh pasukan sukarelawan di bawah kendali mereka selambat-lambatnya pada 1 Juli nanti.

Masih Banyak Ketidakjelasan Blinken mengatakan belum jelas apa yang akan terjadi dengan tentara bayaran yang mengikuti Prigozhin menuju Moskow, sebelum Prigozhin membatalkan langkah pasukannya itu.

“Jawaban singkatnya adalah kami tidak tahu,” tegas Blinken.

Blinken menyampaikan jawaban serupa ketika ditanya soal apa yang akan terjadi pada Prigozhin di Belarus selain amnesti yang diberikan Putin.

Blinken mengatakan Presiden Joe Biden telah berbicara dengan sekutu-sekutu Barat dari tempat istirahatnya di Camp David, dan berunding dengan sejumlah pejabat keamanan nasional Amerika.

Tetapi Biden belum menelepon Putin, ujar Blinken.

Blinken mengatakan “tantangan langsung terhadap otoritas Putin” menunjukkan bahwa perang Rusia di Ukraina telah “dilakukan dengan alasan palsu, bahwa NATO adalah ancaman bagi Rusia.” Sementara keluhan yang kerap disampaikan Prigozhin tentang pejabat-pejabat pertahanan Rusia berpusat pada klaim bahwa mereka tidak memasok senjata yang cukup bagi tentara bayaran tersebut untuk bertempur di Ukraina.

Banyak dari pasukan kelompok Wagner itu adalah penjahat yang sedang menjalani masa tahanan, yang dibujuk Prigozhin untuk bertempur di medan perang selama enam bulan, dengan imbalan pembebasan dari hukuman penjara jika selama dari perang.

Tetapi mereka kurang terlatih dan dengan cepat ribuan di antara mereka tewas di garis depan.

Blinken mengatakan gejolak di Rusia akibat pemberontakan Prigozhin ini “dapat membantu Ukraina di garis depan pertempuran.” Tetapi David Petraeus, purnawirawan jendral Angkatan Darat Amerika yang juga mantan kepala badan intelijen CIA, mengatakan pada CNN bahwa “sayangnya pemberontakan itu tidak berdampak signifikan di garis depan.” Ditambahkannya, pemberontakan Prigozhin justru membuat Putin “lebih rentan dibanding yang pernah dialaminya dalam dua dekade ini.” Sebagaimana Blinken, Petraeus mengatakan “ada banyak hal yang masih belum diketahui” untuk menentukan dampak keseluruhan dari pertarungan Prigozhin-Putin ini.

Kremlin Batalkan Tuntutan Pidana terhadap Prigozhin Kremlin pada hari Sabtu (24/6) membatalkan tuntutan pidana terhadap Prigozhin setelah pemimpin kelompok Wagner itu membatalkan pemberontakan bersenjata itu.

Kebijakan yang sangat bertolakbelakang dengan yang diambil terhadap banyak orang Rusia yang dipenjara karena komentar publik atau protes jalanan menentang perang Rusia di Ukraina.

Kantor Presiden Belarus mengatakan Lukashenko telah merundingkan kesepakatan dengan Prigozhin, dengan persetujuan Putin.

Lukashenko mengatakan telah mengenal Prigozhin secara pribadi selama 20 tahun.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu point penting perundingan itu adalah jaminan atas personil tentara Wagner untuk tidak dituntut di muka hukum.

“Kami selalu menghormati tindakan heroik mereka di garis depan,” ujarnya seraya menambahkan Moskow berterima kasih kepada Lukashenko atas perannya dalam meredakan krisis ini.