JAVAFX – Harga minyak berhasil membaik setelah beberapa anggota OPEC bersepakat untuk mengurangi pasokan minyak dunia dan mengurangi produksi secara perlahan-lahan mulai bulan depan.
Harga minyak berhasil bertahan di sisi positif setelah beberapa negara yang ikut kesepakatan pemangkasan produksi minyak OPEC dan 11 produsen minyak non-OPEC, kemungkinan besar akan melakukan pengurangan produksinya. Kazakhstan menyatakan akan memulai pemangkasan produksi mulai bulan depan setelah meningkatkan produksi minyaknya pada 3 bulan terakhir.
Sejauh ini, harga minyak yang minggu lalu mengalami penurunan 4 minggu berturut-turut dan terpanjang sejak Agustus 2015 lalu, disebabkan oleh perseteruan abadi diantara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC, yang menurut kami kondisi ini bisa berlanjut hingga OPEC dan 10 negara produsen minyak non-OPEC untuk mengevaluasi kembali komitmen pemangkasan produksi minyak pada pertemuan di 30 November nanti.
Harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup menguat $0,28 atau 0,63% di level $44,74 per barel. Untuk perdagangan mingguan, minyak jenis WTI mengalami penurunan sebesar 2,4%.
Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London ditutup menguat $0,45 atau 0,96% di harga $47,37 per barel. Untuk perdagangan mingguan, minyak jenis Brent mengalami penurunan sebesar 1,6%.
Nigeria dan Libya serta Iraq merupakan produsen minyak anggota OPEC, namjn mereka tidak ikut serta dalam komitmen pemangkasan OPEC tersebut, namun Arab Saudi sudah memutuskan untuk mulai mengurangi ekspor minyak ke Asia dan AS di bulan Juli nanti.
Penguatan harga minyak disebabkan oleh pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia pada perdagangan akhir minggu lalu sehingga membuat investor sedikit melanjutkan sisi beli minyak yang berdenominasi dolar AS karena harga minyak terlihat sedikit lebih murah ketika indeks dolar melemah. Jika indeks dolar di awal pekan ini masih melemah ada kemungkinan sisi beli terhadap minyak masih akan berlanjut.
Selain itu, sejatinya harga minyak masih susah untuk bangkit lebih lanjut karena Baker Hughes di minggu lalu menyatakan bahwa kilang minyak lepas pantai AS bertambah sekitar 6 rig yang diaktifkan kembali sehingga ini merupakan minggu ke 22 jumlah rig AS yang diaktifkan kembali menjadi total 747 rig.
Sebelumnya harga minyak di minggu lalu masih susah untuk bangkit kembali setelah International Energy Agency melaporkan bahwa produksi minyak OPEC yang dipangkas hingga Maret 2018, tetap akan diimbangi oleh peningkatan produksi minyak AS, sehingga IEA memberi peringatan bahwa harga minyak akan tetap rendah hingga tahun depan karena dunia masih kelebihan pasokan.
Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: Bbc