Akankah Pembicaraan AS-China Pulihkan Hubungan?

0
69

Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang hari Minggu (18/6) melangsungkan pembicaraan “langsung” dan “terus terang” di Beijing; demikian petikan pernyataan Departemen Luar Negeri ketika Amerika dan China berupaya memulihkan hubungan bilateral kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan.

Dalam pertemuan selama 7,5 jam di Wisma Negara Diaoyutai itu, Qin menerima undangan untuk datang ke Amerika.

Dicapai pula kesepakatan untuk memperbanyak jalur penerbangan antar kedua negara.

Kedua belah pihak juga memastikan kesiapan menangani beberapa masalah “di tingkat kerja,” ujar seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.

Setelah pertemuan tatap muka Blinken dan Qin, pada Minggu malam mereka mengikuti jamuan makan malam di lokasi yang sama.

Dalam sebuah pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Matthew Miller mengatakan “Blinken menjelaskan Amerika akan selalu membela kepentingan dan nilai-nilai rakyat Amerika, dan bekerja dengan sekutu dan mitranya untuk memajukan visi atas dunia yang bebas, terbuka dan menjunjung tinggi tatanan berbasis aturan internasional.” Ditambahkannya, kedua diplomat tinggi itu juga membahas upaya memfasilitas pertukaran antar-individu.

Blinken adalah menteri luar negeri pertama yang melawat ke Beijing sejak tahun 2018.

Lawatan itu dijadwalkan ulang pada bulan Februari lalu setelah kehadiran balon mata-mata China yang terbang melalui wilayah udara Amerika.

Asisten Menteri Luar Negeri China Hua Chunying lewat Twitter berharap agar “pertemuan ini dapat membantu mengarahkan kembali hubungan China-Amerika sebagaimana yang disepakati kedua presiden (Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping) di Bali.” Blinken dan Qin sama-sama sepakat untuk mempertahankan jalur komunikasi terbuka.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kepada wartawan “saya rasa dengan penuh keyakinan saya dapat mengatakan ada pengakuan diantara kedua belah pihak, bahwa kita memang perlu memiliki saluran komunikasi tingkat senior.

Bahwa kita berada di titik penting dalam hubungan untuk mengurangi risiko salah perhitungan.” Topik yang menjadi agenda utama pertemuan hari Minggu dan Senin (19/6) mencakup isu keamanan regional, kontra-narkoba, perubahan iklim, stabilitas ekonomi makro global, keberadaan warga Amerika yang ditahan secara salah di China, serta pertukaran antar-individu Amerika dan China