Hindari Peningkatan Ketegangan, Diplomat AS dan China Gelar Pembicaraan Blak-blakan

0
72

Diplomat senior Amerika Serikat (AS) dan China menggelar dialog secara “blak-blakan dan produktif” di Beijing dan setuju untuk tetap membuka jalur komunikasi untuk menghindari ketegangan agar tidak berkembang menjadi konflik, kata para pejabat, Selasa (6/6).

Pejabat paling senior AS Daniel Kritenbrink, yang merupakan asisten menteri luar negeri untuk Urusan wilayah Asia Timur dan Pasifik, dipastikan mengunjungi China pada Senin (5/6).

Lawatan itu adalah pertama kalinya dilakukan Washington sejak ketegangan hubungan dengan Beijing meningkat akibat insiden penembakan balon mata-mata China di atas wilayah udara AS pada awal Februari.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada saat itu menunda perjalanan yang direncanakan ke China.

Beijing sejak itu sebagian besar menolak upaya dialog antar pejabat pemerintah, meski menteri pertahanan AS dan China sempat berinteraksi di forum pertahanan Shangri-La Dialog di Singapura pada akhir pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan Kritenbrink dan Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu melakukan “komunikasi yang terbuka, konstruktif, dan bermanfaat dalam mempromosikan peningkatan hubungan kedua negara dalam mengelola perbedaan dengan baik.” Beijing menegaskan “posisi seriusnya di Taiwan” – sebuah pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya yang akan dianeksasi secara paksa jika perlu.

Kedua negara juga membahas masalah lain, dan mencapai kesepakatan untuk menjaga komunikasi.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan kedua pejabat itu mengadakan “diskusi yang terbuka dan produktif sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan membangun diplomasi tingkat tinggi baru-baru ini antara kedua negara.” Angkatan Laut AS pada Minggu (4/6) mengeluh tentang “interaksi yang tidak aman” di Selat Taiwan, setelah sebuah kapal perang China mengambil posisi yang hanya 137 meter dari kapal perusak AS.

Dan bulan lalu, sebuah jet tempur China terbang sangat dekat dengan pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan, wilayah yang menjadi pusat sengketa dengan sejumlah negara.

Direktur CIA William Burns pada bulan lalu dilaporkan melakukan perjalanan rahasia ke Beijing sebagai tanda lain bahwa kedua belah pihak tertarik untuk memulihkan komunikasi melalui berbagai cara.