Rusia akan tempatkan senjata nuklir taktis di Belarus

0
51

Rusia dan Belarus menandatangani kesepakatan pada Kamis untuk memformalkan penempatan rudal nuklir taktis di wilayah Belarus, sebuah langkah yang menurut Moskow dipicu oleh meningkatnya ketegangan dengan Barat.

“Dalam konteks kian meningkatnya ancaman di perbatasan bagian barat Rusia dan Belarus, sebuah keputusan harus diambil sebagai tindakan balasan di bidang nuklir militer,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu seperti dikutip kantor berita TASS.

Penempatan rudal itu pertama kali diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada Maret lalu.

Sejak melancarkan invasi ke Ukraina tahun lalu, Putin berkali-kali menegaskan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan wilayah mereka.

Meski menganggap pernyataan Putin tersebut sebagai retorika “berbahaya dan tidak bertanggung jawab”, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan bahwa saat ini belum ada kebutuhan untuk menyesuaikan postur senjata nuklir mereka.

Ukraina mengatakan bahwa sebagai sekutu terdekat Rusia, Belarus telah dijadikan “sandera” oleh Moskow.

“Moskow akan mempertahankan kendali atas senjata tersebut dan keputusan penggunaannya,” kata Shoigu.

TASS yang mengutip Shoigu mengatakan, rudal jenis Iskander-M yang mampu membawa hulu ledak, telah diserahkan kepada angkatan bersenjata Belarus, dan beberapa unit pesawat tempur Su-25 telah dimodifikasi agar bisa menggunakan senjata nuklir.

“Tentara Belarus telah mendapatkan pelatihan yang diperlukan di pusat pelatihan Rusia,” katanya.

Shoigu menambahkan bahwa perjanjian dengan Belarus mencakup pembangunan fasilitas “khusus” untuk senjata nuklir di negara itu.

Senjata nuklir taktis dirancang untuk digunakan di medan perang, bukan menghancurkan seluruh kota.

Rusia belum mengungkapkan berapa banyak senjata taktis nuklir yang mereka miliki.