Federal Reserve AS (Fed) menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, seperti yang sudah diperkirakan dan menghilangkan pernyataan yang sebelumnya mengatakan bahwa kebijakan tambahan mungkin tepat, sehingga memicu aksi jual dolar AS.
Dolar AS jatuh sekitar 0,8% setelah FOMC umumkan kenaikan suku bunga tersebut setelah Jerome Powell, Ketua the Fed, merevisi isyarat sebelumnya yang cenderung bersikap bahwa potensi kenaikan bunga tambahan selanjutnya sudah tepat. Sebaliknya, pernyataan tersebut mengatakan pengetatan hanya diperlukan bergantung pada kondisi ekonomi nantinya. Sehingga, sampai dengan pertemuan kali ini Fed menyatakan untuk menghentikan kenaikan suku bunga di bulan Juni dan Juli dan penurunan suku bunga di bulan September.
Powell menganulir pernyataan sebelumnya untuk mengantisipasi kebijakan yang terlalu ketat, dan mungkin langkah tepat dengan membatasi kebijakan itu. Fed akan terus mengurangi neraca keuangan seperti yang telah direncanakan. Jumlah pasar pekerjaan telah cukup kuat meski laju inflasi masih tinggi. Kondisi kredit/pinjaman yang lebih ketat justru cenderung membebani ekonomi, angka penerimaan lapangan kerja, dan inflasi.
Fed juga mengatakan keputusan kebijakan kali ini diambil dengan suara bulat. Selain itu the Fed juga mengulangi bahwa sistem perbankan sejauh ini cukup sehat dan kuat. The Fed akan mempertimbangkan pengetatan jika hal tersebut diperlukan dan sudah tepat untuk dilakukan. Kesimpulannya adalah, Federal Reserve membuka peluang untuk menghentikan sementara siklus kenaikan suku bunganya.
Dengan latar belakang ini, dolar AS mencatat penurunan meski sempat menguat mengikuti pergerkan yield obligasi acuan 10 tahun AS yang juga bernasib sama, sempat rebound lalu kembali melemah, pasca kenaikan suku bunga yang sudah diperkirakan oleh banyak kalangan.
Emas seakan tidak ingin menyia-nyiakan latar belakang ini dan sempat mencatat kenaikan hingga ke level 2035 meski kembali turun dan terus berusaha menjaga ritme nya untuk mempertahankan kenaikan sejak sesi Rabu dan lanjutkan kenaikan hingga akhir pekan ini.
Namun, dalam pidato nya pasca keputusan suku bunga, Jerome Powell justru menunjukkan sikap anomali, seakan berhati-hati dalam memberikan pernyataannya. Hal ini membuat indeks dolar AS dan emas sama sama mencoba rebound. Namun rebound nya emas lebih dipengaruhi oleh yield obligasi acuan AS yang masih tertahan di 3.38%.
Sementara itu, Wall Street diperdagangkan melemah dengan Indeks Dow Jones turun 0.36%, indeks S&P 500 mencatat penurunan 0,6% semenatar Nasdaq mencatat penurunan ringan, 0.2%