Data Ekonomi AS Kembali Menjadi Pemicu Lonjakan Harga Emas

0
106

Emas melonjak karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan telah mendukung keyakinan pasar untuk hadirnya jeda kenaikan suku bunga, dimana prospek resesi ringan juga membuat investor bergegas ke aset safe-haven. Harga emas di pasar spot naik 1,4% menjadi $2.042,50 per ons pada Jumat pukul 01.40. WIB. Ini merupakan harga tertinggi sejak Maret 2022, dan sekitar $30 kurang dari rekor tertinggi yang dicapai pada tahun 2020. Emas berjangka AS sendiri melonjak 1,5% pada $2.055,30.

Imbal hasil Obligasi AS turun dan dolar merosot setelah data menunjukkan moderasi dalam kenaikan harga produsen bulan lalu dan kenaikan klaim pengangguran, menunjukkan pengetatan agresif Federal Reserve selama setahun terakhir berdampak pada perekonomian. Data ekonomi ini memperkuat penilaian pasar bahwa siklus kenaikan suku bunga mendekati akhir, yang membuat emas menarik bagi investor karena tidak membayar bunganya sendiri.

Selanjutnya, harga konsumen AS hampir tidak naik pada bulan Maret karena biaya bensin turun, tetapi harga sewa yang tinggi membuat tekanan inflasi tetap membara. Hal ini menjadi dasar lingkungan positif untuk emas di mana Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga mereka, meski inflasi secara keseluruhan tetap lebih tinggi dari yang mereka inginkan.

Sebelumnya, risalah pertemuan Fed AS dirilis pada hari Rabu. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan dalam bank sentral mempertimbangkan untuk menghentikan kenaikan suku bunga dan memproyeksikan bahwa tekanan sektor perbankan baru-baru ini akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Emas sebagai aset safe-haven cenderung naik selama masa ketidakpastian ekonomi atau keuangan, sementara suku bunga yang lebih rendah juga mengangkat daya tarik aset dengan imbal hasil nol.