Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif (mixed) seiring dengan meningkatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia.
IHSG dibuka melemah 6,00 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.827,1.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,67 poin atau 0,18 persen ke posisi 941,4.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.760 hingga 6.895,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.
Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan prospek ekonomi di kawasan Asia akan tumbuh setelah pembukaan kembali atau reopening China, yang mana diproyeksikan akan mencapai 4,8 persen year on year (yoy) pada 2023.
Sementara itu, Reserve Bank of Australia (RBA) kembali mempertahankan suku bunga acuan cash rate di level 3,6 persen seiring laju inflasi negeri Kangguru tersebut yang mulai melandai dari puncaknya pada Desember 2022.
Dari dalam negeri, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Maret 2023 tercatat berada di level 51,9, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat di level 51,2, yang juga melanjutkan ekspansi selama 19 bulan berturut-turut.
Kenaikan PMI nasional dipicu oleh kenaikan produksi yang mendukung membaiknya aktivitas pembelian, yang mana melampaui PMI manufaktur beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti PMI Malaysia, Vietnam, dan Taiwan.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 364,70 poin atau 1,29 persen ke 27.922,6, dan indeks Straits Times menguat 13,56 poin atau 0,41 persen ke 3.324,6.
Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.