Minyak naik seiring pemotongan OPEC, antisipasi penurunan stok AS

0
89
Oil pumps and rig at sunset

Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Rabu pagi, di tengah antisipasi penurunan persediaan minyak mentah AS dan target pengurangan produksi terbaru OPEC+.

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 38 sen menjadi diperdagangkan di 85,32 dolar AS per barel pada pukul 00.21 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 33 sen menjadi diperdagangkan di 81,04 dolar AS per barel.

Membantu meningkatkan harga minyak adalah laporan industri yang menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun sekitar 4,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (4/4/2023).

Persediaan bensin turun sekitar 4 juta barel, sementara stok sulingan turun sekitar 3,7 juta barel, menurut sumber yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media, sebut Reuters.

Laporan persediaan resmi oleh Badan Informasi Energi, bagian statistik dari Departemen Energi AS, dijadwalkan pada Rabu pukul 14.30 GMT.

Target terbaru yang ditetapkan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, juga membantu harga minyak.

Rencana OPEC+ akan membuat total volume pemotongan oleh grup menjadi 3,66 juta barel per hari, termasuk pemotongan 2 juta barel Oktober lalu, setara dengan sekitar 3,7 persen dari permintaan global.

Menjaga harga minyak agar tidak bergerak lebih tinggi adalah kekhawatiran tentang permintaan, dengan lowongan pekerjaan AS pada Februari turun ke level terendah dalam hampir dua tahun dan aktivitas manufaktur AS pada Maret merosot.

Aktivitas manufaktur yang lemah di China bulan lalu juga menambah kekhawatiran permintaan minyak mentah.

Sementara itu, sektor jasa-jasa Jepang tumbuh pada Maret dengan laju tercepat dalam lebih dari sembilan tahun.