IHSG diperkirakan variatif seiring penurunan inflasi dalam negeri

0
54

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif (mixed) seiring dengan menurunnya inflasi dalam negeri secara tahunan periode Maret 2023.

IHSG dibuka menguat 26,80 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.853,9.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,05 poin atau 0,32 persen ke posisi 946,1.

“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.774 hingga 6.880,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.

Tingkat inflasi dalam negeri periode Maret 2023 berada di level 4,97 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 5,47 persen yoy, dan di bawah konsensus pada kisaran 5,2 persen yoy.

Pada periode bulanan, inflasi tercatat di level 0,18 persen month to month (mtm), atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 0,16 persen mtm, namun, di bawah konsensus 0,3 persen mtm.

Inflasi inti tercatat menurun ke level 2,94 persen yoy, dibandingkan periode sebelumnya di level 3,09 persen yoy.

Inflasi periode April 2023 diproyeksikan meningkat didorong oleh faktor musiman dalam momentum Ramadhan dan peningkatan harga transportasi.

Dari mancanegara, S&P Global Manufacturing PMI Final Amerika Serikat (AS) tercatat lebih tinggi berada di level 49,2 pada periode Maret 2023, dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat di level 47,3.

Sementara itu, Data Manufacturing PMI Korea Selatan periode Maret 2023 tercatat turun ke level terendah selama 6 bulan yaitu di level 47,6, atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya di level 48,5 pada Februari 2023.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 63,30 poin atau 0,22 persen ke 28.251,5, indeks Hang Seng melemah 221,73 poin atau 1,09 persen ke 20.187,4, indeks Shanghai menguat 3,08 poin atau 0,09 persen ke 3.299,4, dan indeks Straits Times naik 14,76 poin atau 0,45 persen ke 3.295,8.