Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya.
Uji coba tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata yang negara itu lakukan.
Peluncuran pada Senin (27/3) pagi itu mendahului pengerahan sebuah kelompok serangan kapal induk oleh Amerika Serikat ke perairan negara tetangganya untuk meningkatkan intensitas latihan militer dengan Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, rudal Korea Utara itu terbang lintas negara setelah ditembakkan dari daerah pedalaman barat di selatan Pyongyang.
Peluncuran itu adalah misil ketujuh Korut pada bulan ini.
Mereka menggarisbawahi ketegangan yang meningkat karena laju uji senjata yang dilakukan Korea Utara dan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang telah dipercepat dalam tindakan saling membalas.
Sekutu AS-Korea Selatan pekan lalu menyelesaikan latihan selama 11 hari yang mencakup latihan lapangan terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Tetapi Korea Utara diperkirakan akan lebih meningkatkan aktivitas pengujiannya karena Amerika memindahkan kelompok kapal induknya ke semenanjung itu pekan ini, untuk putaran latihan bersama lainnya.
Korea Utara telah menembakkan lebih dari 20 rudal balistik dan jelajah dengan 11 peluncuran tahun ini, ketika berupaya memaksa AS untuk menerima status nuklirnya dan merundingkan penghapusan sanksi.
Peluncuran peluru kendali Korea Utara bulan ini termasuk uji terbang rudal balistik antarbenua dan serangkaian senjata jarak pendek yang bertujuan untuk mengalahkan pertahanan rudal Korea Selatan.
Peluncuran tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuannya dalam melakukan serangan nuklir di Korea Selatan dan daratan AS.
