Harga emas bergerak sedikit pada hari Rabu (12/10/2022) karena investor menghindari putaran besar menjelang data inflasi utama AS minggu ini, sementara risalah pertemuan September Federal Reserve juga menjadi fokus. Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $1.664,82 per ons, sementara emas berjangka turun $2 menjadi $1.671,45 per ons pada pukul 06:29 WIB. Kedua instrumen bergerak sedikit pada hari Selasa setelah turun tajam di awal minggu.
Harga bullion sekarang kembali di bawah level support utama $1.700, karena tekanan dari dolar meningkat di tengah sinyal yang lebih hawkish dari Federal Reserve. Risalah dari pertemuan September Fed, yang akan dirilis hari ini, juga diharapkan untuk memperkuat sikap Fed, mengingat bahwa bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan memperingatkan bahwa ia bersedia mengambil risiko beberapa tantangan ekonomi dari suku bunga yang lebih tinggi, karena bergerak untuk mengendalikan inflasi.
Data inflasi AS untuk bulan September juga menjadi titik fokus utama untuk pasar logam minggu ini. Data inflasi harga produsen akan dirilis pada hari Rabu, dan diharapkan menunjukkan bahwa hambatan harga untuk produsen bertahan bulan lalu.
Inflasi harga konsumen, pengukur inflasi yang diawasi lebih ketat, akan dirilis pada hari Kamis, dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap berada di dekat level tertinggi 40 tahun bulan lalu. Kedua pembacaan tersebut, ditambah dengan data pekerjaan yang kuat minggu lalu, diperkirakan akan memberikan dorongan yang cukup bagi Fed untuk terus menaikkan suku bunga dengan kecepatan yang tajam.
Harga emas anjlok tahun ini, baru-baru ini tenggelam ke level terendah dua tahun karena kenaikan suku bunga di seluruh dunia meningkatkan biaya peluang untuk menahan logam kuning. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut selama inflasi masih tinggi.
Melemahnya selera emas batangan juga merampas status safe havennya tahun ini, dengan dolar sebagian besar menyalip emas dan logam mulia lainnya.
Pasar sekarang mewaspadai tindakan penguncian baru di China yang berpotensi menghambat permintaan, setelah kasus COVID-19 meningkat kembali di negara tersebut. Fokus juga pada pengumuman langkah-langkah stimulus utama selama Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis akhir pekan ini.
Pasar juga menunggu data inflasi dan perdagangan China, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk isyarat lebih lanjut tentang potensi pemulihan ekonomi.