Pernyataan Powell Mendorong Dolar AS Sekaligus Menjatuhkan Harga Emas

0
82

Harga emas turun lebih dari 1% , oleh lonjakan dolar AS setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan kenaikan suku bunga bisa terjadi lebih cepat dari bank sentral AS dalam kesaksiannya kepada komite kongres. Harga emas di pasar spot turun 1,8% menjadi $1.813,11 per ons pada Selasa (07/03/2023) ditengah sesi perdagangan Amerika. Harga emas di bursa berjangka AS sendiri turun 1,9% menjadi $1.817,70 per ons.

The Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan atas data kuat baru-baru ini dan bersiap untuk bergerak dalam langkah yang lebih besar jika “totalitas” informasi yang masuk menunjukkan tindakan yang lebih keras diperlukan untuk mengendalikan inflasi, kata Powell kepada anggota parlemen AS pada hari Selasa.

Pernyataan Powell secara langsung dengan menyatakan ‘pengetatan yang lebih cepat’ bahkan jika dikurangi dengan ‘jika diperlukan’, menjadi lebih dari sekedar pendorong perdagangan. Ini menempatkan kompleks logam mulia di bawah tekanan karena dolar AS merespon dengan melonjak. Indeks dolar AS (DXY) naik lebih dari 1% setelah komentar Powell, membuat emas batangan kurang terjangkau bagi pembeli di luar negeri.

Harga emas memang telah mundur dari penutupan yang kuat di hari Jumat kemarin. Namun demikian, pernyataan Powell langsung menohok dan lebih “keras” dari yang diantisipasi pasar sebelumnya. Powell menegaskan bahwa Bank Sentral “membuka pintu” untuk kembalinya kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Maret Fed “jika aliran data menjaminnya”.

Powell mengatakan kepada anggota parlemen AS dalam pidato pembukaan pada sidang di depan Komite Perbankan Senat bahwa Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan atas data yang kuat baru-baru ini dan siap untuk bergerak dalam langkah yang lebih besar jika “totalitas” informasi yang masuk menunjukkan langkah-langkah yang lebih keras diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Salah satu faktor kunci untuk prospek kenaikan suku bunga tersebut mungkin adalah laporan pekerjaan bulanan AS hari Jumat ini. Kejutan naik pada laporan penggajian hari Jumat dapat mendorong siklus pengetatan yang lebih cepat dan lebih lama. Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan baru-baru ini menunjukkan tingkat suku bunga puncak mungkin lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya.

Pun demikian, masih ada ketidakpastian tentang lintasan inflasi, kebijakan moneter, dan pertumbuhan ekonomi dapat membuat pasar bergejolak di bulan-bulan mendatang.