Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) turun pada hari Selasa (07/03/2023) setelah ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen suku bunga AS mungkin harus naik lebih jauh dan lebih cepat untuk memperlambat inflasi sementara impor China tersendat dalam dua bulan pertama tahun ini. WTI untuk pengiriman April ditutup turun $2,88 menetap di $77,58 per barel. Minyak mentah Brent Mei, turun $2,84 menjadi $83,34.
Penurunan terjadi karena dolar AS melonjak setelah ada pernyataan dari Powell, dalam kesaksian di hadapan Senat, dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi telah “berbalik sebagian ” dengan adanya sejumlah pelambatan setelah kenaikan suku bunga sebelumnya. Pun demikian, serangkaian laporan ekonomi kuat tak terduga yang dimulai dengan data pekerjaan Januari menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS masih terus berjalan panas meskipun ada serangkaian kenaikan suku bunga.
Sebagaimana data ekonomi terbaru yang datang lebih kuat dari yang diharapkan. Ini sekali lagi menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya. Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk tingkatkan laju kenaikan suku bunga, demikian penjelasan Powell dalam pidatonya.
Disisi lain, China melaporkan impornya termasuk minyak turun 10,2% pada periode Januari dan Februari dari tahun sebelumnya, menurut Reuters. Penurunan terjadi meskipun ekspektasi pasar akan melonjaknya permintaan minyak dari China karena ekonomi negara tersebut melanjutkan pemulihannya dari kebijakan nol-Covid yang menghambat ekonominya.