Hantaman Rudal Ke Polandia Mendorong Harga Emas Naik

0
57

Harga emas mencapai posisi tertinggi dalam tiga bulan pada perdagangan di hari Rabu (16/11/2022) setelah serangan rudal Rusia di wilayah Polandia meningkatkan kekhawatiran eskalasi yang dipimpin NATO dalam konflik Ukraina, meningkatkan permintaan untuk aset safe haven tradisional. Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1.780,62 per ons, sementara emas berjangka naik 0,1% menjadi $1.784,05 per ons, dengan kedua instrumen menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Agustus. Mereka juga naik 0,5% masing-masing pada hari Selasa.

Investor mencari eksposur safe haven baru setelah rudal buatan Rusia jatuh di bagian timur Polandia dan menewaskan dua orang. Insiden itu menandai pertama kalinya senjata Rusia menghantam wilayah NATO, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan itu sebagai “eskalasi perang yang sangat signifikan”.

Anggota NATO mengatakan mereka sedang meninjau insiden itu, dan memperingatkan konsekuensi atas serangan itu jika memang disengaja.

Harga emas batangan melonjak ke level tertinggi dua tahun selama hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini. Eskalasi konflik berpotensi menaikkan harga logam kuning lagi.

Pelemahan dolar juga menguntungkan harga emas, setelah data menunjukkan inflasi produsen AS mencapai level terendah 14 bulan pada Oktober. Pembacaan tersebut, ditambah dengan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu, melihat pasar meningkatkan taruhan bahwa inflasi AS telah mereda.

Ini bisa melihat Federal Reserve melunakkan retorika hawkishnya. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan margin yang relatif lebih kecil pada bulan Desember.

Logam mulia lainnya juga diuntungkan dari pembelian safe haven. Perak berjangka naik 0,5%, sementara platinum berjangka melayang mendekati tertinggi delapan bulan.

Di antara logam industri, harga tembaga turun untuk sesi ketiga berturut-turut, karena kekhawatiran atas melambatnya permintaan di China sebagian besar mengimbangi tanda-tanda pengetatan pasokan.

Tembaga berjangka turun 0,2% menjadi $3,8135 per pon. Harga logam merah mengalami penurunan minggu ini setelah lonjakan kasus COVID-19 di China mendorong kekhawatiran atas penguncian baru di importir tembaga terbesar di dunia.

Ini sebagian besar mengimbangi tanda-tanda pasokan tembaga yang lebih ketat dalam waktu dekat, karena pekerja di tambang Escondida Chile, tambang tembaga terbesar di dunia, mengumumkan pemogokan.

Langkah tersebut, ditambah dengan sanksi AS terhadap eksportir Rusia, diperkirakan akan sangat menghambat pasokan tembaga global.