Dolar AS melemah di awal perdagangan Eropa, namun, greenback masih mencatat kenaikan setelah serangkaian data ekonomi AS yang kuat menjelang rilis risalah pertemuan terbaru Federal Open Market Committee (FOMC).
Indeks Dolar, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,1% pada sesi Senin di level 103.715. namun, mata uang AS itu masih mencatat kenaikan hampir 2% untuk bulan ini, mempertahankan traksi untuk kenaikan bulanan pertama sejak September lalu.
Aktivitas pasar kemungkinan akan terbatas pada Senin sehubungan dengan pasar AS yang libur Hari Presiden. Dolar AS akhir-akhir ini diuntungkan dari data yang menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu masih cukup kuat meskipun suku bunga cukup tinggi.
Penjualan ritel yang kuat, klaim pengangguran awal yang turun di minggu lalu, dan inflasi yang masih bertahan, menyebabkan ekspektasi the Fed menaikkan suku bunga yang lebih tinggi terus terjaga dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, sejumlah pejabat Fed juga telah menyatakan pandangan hawkish atas suku bunga, yang menopang dolar.
Fokus pasar minggu ini akan beralih pada rilis risalah pertemuan bank sentral AS bulan Januari pada hari Rabu, ketika bank sentral menurunkan laju kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin setelah selama satu tahun dengan kenaikan yang lebih besar.
Status safe haven dolar AS terus terjaga setelah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Beijing dan Washington mengenai masalah seputar dugaan balon mata-mata China dan potensi bantuan ke Rusia, sementara Korea Utara menembakkan tiga rudal balistiknya dari pantai timur pada hari Senin.
EUR/USD naik 0,1% ke level 1.0702. GBP/USD naik 0,1% ke level 1,2052. USD/JPY turun 0,1% ke level 134,04. AUD/USD naik 0,4% ke level 0,6909 dan NZD/USD ke level 0,6246.