Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat melakukan latihan gabungan di Laut China Selatan di saat ketegangan antara Washington dan Beijing tengah meningkat berkaitan dengan penembakan jatuh sebuah balon mata-mata yang dicurigai adalah milik China.
Armada ke-7 AS di Jepang mengatakan, kelompok penyerang dari kapal induk AS USS Nimitz dan Satuan Marinir ke-13 telah melakukan “operasi pasukan serang terintegrasi” di Laut China Selatan.
Latihan itu berlangsung pada Sabtu (11/2) namun tidak ada laporan detil yang menjelaskan kapan latihan tersebut dimulai dan berakhir.
China mengklaim seluruh wilayah Laut China Selatan dan menentang kuat kegiatan militer oleh negara lain di perairan itu di mana menurut taksiran transaksi perdagangan bernilai $5 triliun setiap tahun melewati wilayah tersebut.
Latihan militer tersebut sudah dijadwalkan sebelumnya.
Latihan itu berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat antara Washington dan Bejing akibat perdebatan diplomatis mengenai balon yang melintas di wilayah udara AS.
Balon tersebut akhirny ditembak oleh angkatan udara AS di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari lalu.
AS mengatakan balon tak berawak tersebut dilengkapi pendeteksi yang dapat melacak dan mengumpulkan sinyal intelijen, namun Beijing bersikeras bahwa balon tersebut merupakan pesawat riset cuaca yang secara tidak sengaja terbang keluar dari jalurnya.
Insiden tersebut membuat rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing pada minggu lalu batal agar ketegangan antar dua negara itu dapat mereda.
[jm