Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menggelar latihan berbasis diskusi untuk mengatasi ancaman nuklir, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa (31/1).
Washington dan Seoul akan menggelar “latihan di atas meja berbasis skenario yang semakin kompleks, yang berfokus pada ancaman nuklir di semenanjung [Korea],” tulis Austin dalam sebuah op-ed yang diterbitkan kantor berita Yonhap, tanpa menyebutkan kapan latihan itu akan dilakukan.
Austin mengunjungi Seoul untuk ketiga kalinya sebagai menteri pertahanan, di mana ia menemui menteri pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-su, dan Presiden Yoon Suk-yeol.
Kunjungannya bertujuan untuk memperdalam kerja sama dan mendiskusikan masalah tantangan keamanan, sekaligus menegaskan kembali “bahwa komitmen AS dalam perluasan pertahanan terhadap ROK (Republik Korea) sangatlah kuat,” tulisnya.
Ketegangan militer di semenanjung Korea meningkat tajam tahun lalu ketika Korea Utara melakukan uji coba senjata setiap bulan – tindakan yang melanggar sanksi, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua tercanggihnya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga baru-baru ini menyerukan peningkatan “eksponensial” persenjataan nuklir Pyongyang, dan menyatakan Korea Utara sebagai negara nuklir “yang tidak dapat diubah” pada tahun lalu.