Inflasi Inggris tahunan yang di laporkan melalui data CPI tahunan turun dari 10.7% ke 10.5%. Tentu saja turunnya data inflasi tahunan Inggris ini sangat di nantikan oleh para pelaku pasar dan pemegang kebijakan ekonomi. Inflasi Inggris yang mencapai dua digit termasuk tinggi dan di upayakan untuk terus menurun.
Sebelumnya, adanya pengumuman kebijakan suku bunga BOJ yang tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya -0.1% telah membuat Yen Jepang melemah terhadap berbagai mata uang termasuk terhadap Poundsterling. Akibat data ini telah membuat GBPJPY menguat dari level 157.79 ke level 161.51 lalu kembali koreksi turun ke level 159.80. Namun, turunnya data inflasi Inggris tidak cukup kuat untuk kembali naikkan GBPJPY, melainkan meneruskan penurunannya ke level 159.80.
Namun, untuk GBPUSD, adanya data penurunan inflasi tahunan Inggris telah membuat GBPUSD menguat tajam dari level 1.2283 ke level 1.2338. Sekalipun saat ini untuk sementara kenaikan GBPUSD tertahan di level 1.2338. Jika GBPUSD kuat tembus level 1.2340 maka GBPUSD di prediksi akan terus naik ke level 1.2430 dengan kemungkinan koreksi turun sebatas level 1.2170-1.2180.
