Biden pada Zelenskyy: Warga AS dengan Bangga Berdiri Bersama Ukraina

0
70
Former Vice President Joe Biden hasn't hidden his presidential aspirations since leaving office in 2017, and didn't appear deterred by accusations of inappropriate contact over the past several weeks either.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (21/12), menyelesaikan lawatannya ke ibu kota Washington DC dengan sebuah pidato mengesankan di hadapan majelis Kongres Amerika Serikat, dengan mengatakan perjuangan Ukraina “akan menentukan dunia seperti apa yang kelak akan ditinggali anak dan cucu kita.” “Melawan segala rintangan, dan skenario malapetaka dan kesuraman,” ujar Zelenksyy ketika memulai pidatonya, tidak membuat Ukraina jatuh.

“Ukraina tetap hidup dan berkembang,” tegasnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Amerika Serikat atas segala peralatan militer dan dukungan keuangan.

“Uang Anda bukan amal,” ujar Zelenskyy meyakinkan Kongres AS.

“Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab.” Zelenskyy Berikan Bendera Ukraina kepada Kongres Ia mengakhiri pidato singkatnya dengan menyerahkan kepada Kongres sebuah bendera pertempuran yang diberikan kepadanya oleh para pembela Ukraina di Bakhmut, sebuah kota di bagian timur negara itu di mana pasukannya telah terlibat dalam pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

Sebagai balasan, Ketua DPR Nancy Pelosi memberikan bendera Amerika yang telah dikibarkan di atas Capitol Hill pada Rabu (21/12).

Biden Sambut Zelenskyy di Gedung Putih Sebelum berbicara di Kongres, yang disiarkan di jaringan televisi nasional AS, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, pada Rabu pagi, menyambut Zelenskyy di Gedung Putih.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Zelenskyy ke luar Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi ke negara itu pada 24 Februari lalu.

Biden mengatakan “rakyat Amerika dengan bangga berdiri bersama Ukraina.” Lebih jauh Biden mengatakan “Demokrat dan Republik – bersama sekutu-sekutu kami di Eropa dan Jepang dan negara-negara lain – akan memastikan agar Anda memiliki bantuan keuangan, kemanusiaan dan keamanan yang diperlukan.” Biden mencatat sudah 300 hari berlalu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan program “serangan brutal terhadap hak-hak Ukraina untuk berdiri sebagai sebuah bangsa.” Zelenskyy, yang berbicara dalam bahasa Inggris, menyampaikan penghargaannya atas dukungan bipartisan itu kepada Biden, seraya mengatakan “dari hati saya, hati warga Ukraina dan semua warga Ukraina.” “Terima kasih dari kami sebagai orang biasa kepada orang Amerika.” Zelenskyy juga memberikan Biden sebuah medali “Cross for Military Merit” milik seorang tentara Ukraina, seorang kapten dari unit HIMARS yang dikirim oleh Amerika Serikat.

Tentara itu meminta Zelenskyy memberikan medali itu kepada “presiden paling berani.” Saat menerima medali itu, Biden mengatakan “ia tidak merasa layak menerimanya, tetapi sangat menghargai hal itu.” Keduanya kemudian melangsungkan konferensi pers bersama di mana Biden meyakinkan Zelenskyy tentang dukungan Amerika.

“Kami akan memberi Ukraina apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri, untuk berhasil, dan berhasil di medan perang,” ujar Biden seraya menambahkan “kami akan tetap bersama Ukraina selama Ukraina ada.” Ketika ditanya mengapa tidak memberikan semua kapabilitas senjata yang diminta Ukraina, Biden mengatakan AS memberi Ukraina apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri dan berhasil di medan perang.

“Gagasan bahwa kita memberi materi fundamental kepada Ukraina secara berbeda dari apa yang sudah ada di sana, akan berpotensi memecah belah NATO dan Uni Eropa, dan seluruh dunia,” jawab Biden.

Biden mengatakan telah menghabiskan “beberapa ratus jam” dengan sekutu Eropa untuk mendesak agar mereka terus mendukung Ukraina.

“Mereka memahami sepenuhnya, tetapi mereka tidak ingin berperang dengan Rusia.

Mereka tidak ingin terjadi Perang Dunia Ketiga,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah ada cara untuk mengakhiri perang, Zelenskyy menjawab “perdamaian yang adil.” “Bagi saya sebagai presiden, perdamaian yang adil bukanlah kompromi terhadap kedaulatan, kebebasan dan integritas wilayah saya.

Pembayaran kembali untuk semua kerusakan yang ditimbulkan oleh agresi Rusia,” jawabnya.

Lawatan Zelenskyy ini berlangsung di saat anggota-anggota Kongres AS sedang memperdebatkan tambahan US$45 miliar untuk bantuan darurat ke Ukraina, yang akan membuat total bantuan masa perang yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat menjadi lebih dari US$100 miliar.

Pertahanan Rudal Patriot Saat Zelenskyy mendarat di wilayah AS, Departemen Pertahanan mengumumkan tambahan bantuan keamanan senilai US$1,85 miliar untuk Ukraina, yang mencakup unit dan amunisi pertahanan udara Patriot, amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal, artileri, dan amunisi lainnya.

Bantuan tersebut merupakan pemberian peralatan ke-28 yang diizinkan Biden sejak Agustus 2021.

Dalam sebuah pernyataan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan “pemberian US$1 miliar ini akan memberi Ukraina kemampuan pertahanan udara dan serangan presisi yang diperluas, serta amunisi tambahan dan peralatan penting untuk mempertahankan diri secara efektif di meda perang.” Blinken mengatakan AS juga akan mengumumkan tambahan bantuan keamanan sebesar US$850 juta sehingga total keseluruhan menjadi US$21,9 miliar – yang belum pernah terjadi sejak awal pemerintahan Biden.

Zelenskyy telah berulangkali menyerukan Amerika dan negara-negara lain untuk menyediakan sistem pertahanan udara yang dapat membantu Ukraina menghadapi serangan rudal dan pesawat nirawak pasukan Rusia yang saat ini menghantam kota-kota di seluruh negara itu, dan merusak infrastruktur penting.

Pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan pasukan Ukraina akan dilatih tentang cara menggunakan sistem Patriot di negara ketiga; dan menambahkan “proses itu akan memakan waktu lama.” “Tentara Ukraina adalah yang tercepat yang pernah saya lihat dalam mempelajari teknologi baru.

Mereka akan melakukannya di suatu tempat di Jerman, atau Polandia,” ujar purnawirawan Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika di Eropa Ben Hodges dalam wawancara dengan VOA.

Sistem Rudal Patriot, yang dirancang untuk melindungi wilayah terbatas, adalah “yang terbaik di dunia untuk tujuannya,” ujar Hodges, “untuk menghancurkan rudal jelajah dan pesawat canggih,” tetapi “bukan untuk solusi untuk menyelesaikan persoalan rumit.” Tidak Ada Pembicaraan Damai Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Rabu, mengatakan kepada wartawan bahwa pengiriman senjata baru ke Ukraina akan memperdalam konflik, dan bahwa Rusia tidak melihat peluang untuk melakukan pembicaraan damai dengan Ukraina.

Pesan pesimis tentang prospek perdamaian itu juga keluar dari Gedung Putih.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan Rusia tidak menunjukkan niat untuk terlibat dalam perundingan serius dan Biden tidak akan mendorong Ukraina untuk berunding dalam upaya mengakhiri perang yang dimulai Rusia.

Pejabat itu menambahkan Biden malah akan “bekerja dengan Kongres dan sekutu-sekutu kita untuk menempatkan Ukraina pada posisi terbaik di medan perang sehingga ketika waktunya tepat, mereka akan berada pada posisi terbaik di meja perundingan.”