Harga emas merosot sekitar 6,80 dolar di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) karena investor melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam sesi sebelumnya menjelang pengumuman hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Kendati demikian, masih tetap bertengger di atas level psikologi 1.800 dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange tergelincir 6,80 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.818,70 dolar AS per ounce setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.824,70 dolar AS dan terendah di 1.806,20 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 33,20 dolar AS atau 1,85 persen menjadi 1.825,50 dolar AS pada hari Selasa (13/12) setelah anjlok 18,40 dolar AS atau 1,02 persen menjadi 1.792,30 dolar AS pada hari Senin (12/12), dan terangkat 9,20 dolar AS atau 0,51 persen menjadi 1.810,70 dolar AS pada hari Jumat (9/12).
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, pengumuman pertemuan FOMC keluar.
Federal Reserve menaikkan suku bunga utama AS sebesar 0,5 poin persentase ke kisaran 4,25—4,50 persen seperti yang diharapkan.
Emas memperpanjang penurunannya dalam perdagangan elektronik setelah pengumuman FOMC.
Dalam pengumuman tersebut, Federal Reserve memperkirakan suku bunga dana Fed akan mencapai puncaknya di ujung atas 5,25 persen pada tahun 2023, mengulangi bahwa kenaikan suku bunga yang sedang berlangsung akan sesuai.
Federal Reserve memperkirakan pengangguran AS memuncak pada 4,6 persen pada tahun 2023 dari 3,7 persen saat ini.
Akan tetapi, pasar masih akan mengamati dengan saksama pidato Ketua Fed Jerome Powell setelah pertemuan tersebut untuk melihat apakah bank sentral menganggap inflasi telah cukup dingin untuk mulai mengurangi laju kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Maret naik 14,6 sen atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 24,136 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman pada bulan Januari turun 0,2 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.038,70 dolar AS per ounce.