Dua orang tewas, empat cedera dalam protes tuntut pemilu di Peru

0
159

Dua remaja tewas dan empat lainnya luka-luka di Peru pada Minggu, dalam aksi protes menuntut penyelenggaraan pemilu di negara itu menyusul penggulingan mantan presiden Pedro Castillo, kata kepolisian dan otoritas setempat.

Presiden Dina Boluarte dilantik pada pekan lalu setelah Castillo dipecat oleh Kongres dan ditangkap karena mencoba membubarkan badan legislatif untuk mencegah pemungutan suara terkait pemakzulannya.

Demonstran, yang kebanyakan adalah pendukung Castillo, selama berhari-hari menuntut agar Peru menyelenggarakan pemilu daripada membiarkan Boluarte tetap berkuasa sampai masa jabatan Castillo berakhir pada 2026.

Beberapa pengunjuk rasa juga menyerukan agar Kongres ditutup.

Kepala kantor ombudsman Peru Eliana Revollar mengatakan kepada stasiun radio lokal RPP bahwa remaja berusia 15 dan 18 tahun tewas dalam bentrokan dengan polisi di Kota Andahuaylas, di wilayah Andean Apurimac dan mengatakan kematian tersebut “kemungkinan akibat luka tembak.” Gubernur wilayah Apurimac Baltazar Lantaron mengatakan kepada stasiun televisi lokal Canal N bahwa “empat korban luka-luka dilaporkan, dirawat di pusat kesehatan, tiga di antaranya (mengalami cedera) di kulit kepala, dengan banyak luka.” Korporasi Bandara dan Penerbangan Komersial Peru, yang mengelola bandara negara itu, melaporkan penutupan Bandara Andahuaylas menyusul serangan dan aksi vandalisme sejak Sabtu lalu.

Para pengunjuk rasa membakar ruang pemancar, yang sangat penting untuk menyediakan layanan navigasi, tambah mereka.

Kantor ombudsman pada Sabtu mengatakan dua petugas polisi ditahan selama berjam-jam oleh pengunjuk rasa di Andahuaylas, tetapi mereka kemudian dibebaskan.

Bentrokan pada Sabtu menyebabkan 16 warga sipil dan empat polisi mengalami cedera, kata mereka./data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221212_123350_260.sdocx